RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah/Madrasah :
SMA 1 Tulungagung
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti
Kelas/Semester : XII/1
Jurusan / Program :
IPS
Aspek :
Al Qur’an
Materi Pokok :
QS. Ali Imran (3):190-191, dan QS. Ali Imran (3):159, serta hadits tentang berfikir kritis, dan demokratis.
Alokasi Waktu :
15 menit
|
A.
KOMPETENSI INTI
1.
Kompetensi Inti (KI 1):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Kompetensi Inti (KI 2):
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro aktif), menunjukkan sikap sebagai bagaian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa,serta memosisikan diri sebagai agemtransformasi masyarakat
dalam membangun peradaban bangsa dan dunia.
3.
Kompetensi Inti (KI 3):
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Kompetensi Inti (KI 4):
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.1 Membaca Al Qur’an dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari
|
|
2.1 Memiliki
perilaku berfikir kritis dan
Bersikap
demokratis sebagai implementasi
Dari QS. Ali
Imran (3):190-191, dan QS.
Ali Imran
(3):159, serta hadits terkait
|
|
3.1 Memahami QS. Ali Imran
(3):190-191, dan QS. Ali Imran (3):159, serta hadits tentang berfikir kritis dan bersikap
demokratis.
|
3.1.1 menjelaskan makna QS Ali Imran (3):190-191
3.1.2 menjelaskan makna QS. Ali Imran (3):159
3.1.3 menyebutkan hadits
tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis
|
4.1 membaca QS Ali Imran (3):190-191 dan QS Ali Imran (3): 159, QS
Luqman (31):13-14 dan QS Al Baqarah(2):83 sesuai dengan kaedah tajwid dan
makhrojul huruf.
|
4.1.1 membaca QS Ali Imran (3):190-191
4.1.2 membaca QS Ali Imran (3): 159
|
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Melalui diskusi dan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan makna
QS Ali Imran (3):190-191 dengan benar.
2.
Melalui diskusi dan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan makna
QS Ali Imran (3):159 dengan benar.
3.
Melalui presentasi siswa dapat menyebutkan hadits tentang berfikir
kritis dan bersikap demokratis dengan benar.
4.
Melalui ceramah dan tanya jawab siswa
dapat membaca QS Ali Imran (3):190-191 dengan benar
5.
Melalui ceramah dan tanya jawab siswa dapat membaca QS Ali Imran
(3): 159 dengan benar.
D.
MATERI PEMBELAJARAN
1.
Berfikir kritis
Berpikir kritis didefinisikan beragam oleh para
pakar. Menurut Mertes, berpikir
kritis adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk
menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah
sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan”.
Berangkat dari definisi di atas, sikap dan tindakan yang mencerminkan
berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha
memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi
kandungannya, kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif.
kritis adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk
menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah
sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan”.
Berangkat dari definisi di atas, sikap dan tindakan yang mencerminkan
berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha
memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi
kandungannya, kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif.
1. Baca dengan Tartil
Ayat al-Qur'an dan Terjemahnya yang Mengandung
Perintah Berpikir Kritis Salah satu mukjizat al-Qur'an adalah banyaknya ayat yang memuat informasi terkait dengan penciptaan alam dan menantang para pembacanya untuk merenungkan informasi Ilahi tersebut. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah Swt. dalam Q.S. ali Imran/3:190-191berikut:
Perintah Berpikir Kritis Salah satu mukjizat al-Qur'an adalah banyaknya ayat yang memuat informasi terkait dengan penciptaan alam dan menantang para pembacanya untuk merenungkan informasi Ilahi tersebut. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah Swt. dalam Q.S. ali Imran/3:190-191berikut:
إِنَّ
فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ
لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ١٩٠ ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا
وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ
رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ١٩١
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”
Pada ayat 191 Allah Swt. menjelaskan ciri khas orang
yang berakal,
yaitu apabila memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan
terinspirasi oleh tanda-tanda besaran Allah Swt. di alam ini. Ia selalu ingat Allah Swt. dalam segala keadaan, baik waktu berdiri, duduk, maupun berbaring. Setiap waktunya diisi untuk memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam ciptaan-Nya yang menggambarkan kesempurnaanNya.
yaitu apabila memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan
terinspirasi oleh tanda-tanda besaran Allah Swt. di alam ini. Ia selalu ingat Allah Swt. dalam segala keadaan, baik waktu berdiri, duduk, maupun berbaring. Setiap waktunya diisi untuk memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat dalam ciptaan-Nya yang menggambarkan kesempurnaanNya.
2.
Demokrasi dalam Islam
Di dalam al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang
berisi pesan-pesan mulia tentang
bersikap demokratis, tentang musyawarah dan toleransi dalam perbedaan.
Sebelum dijelaskan isi kandungannya, sebaiknya dibaca terlebih dahulu Q.S.
ali-Imran/3:159 di bawah ini dengan tartil, kemudian dihafal!
1. Baca dengan Tartil Ayat-ayat al-Qur'an dan Terjemahnya yang Mengandung
Pesan Sikap Demokratis.
bersikap demokratis, tentang musyawarah dan toleransi dalam perbedaan.
Sebelum dijelaskan isi kandungannya, sebaiknya dibaca terlebih dahulu Q.S.
ali-Imran/3:159 di bawah ini dengan tartil, kemudian dihafal!
1. Baca dengan Tartil Ayat-ayat al-Qur'an dan Terjemahnya yang Mengandung
Pesan Sikap Demokratis.
فَبِمَا
رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ
مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ
فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
١٥٩
Artinya:
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”
”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa meskipun dalam keadaan
genting, seperti
terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin
dalam perang Uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita
kekalahan, tetapi Rasulullah saw. tetap lemah lembut dan tidak marah
terhadap para pelanggar, bahkan memaafkan dan memohonkan ampun
untuk mereka. Seandainya Rasulullah bersikap keras, tentu mereka akan
menaruh benci kepada beliau. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau juga
senantiasa memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah serta
memohonkan ampun kepada Allah Swt. terhadap kesalahan-kesalahan
mereka.
terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin
dalam perang Uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita
kekalahan, tetapi Rasulullah saw. tetap lemah lembut dan tidak marah
terhadap para pelanggar, bahkan memaafkan dan memohonkan ampun
untuk mereka. Seandainya Rasulullah bersikap keras, tentu mereka akan
menaruh benci kepada beliau. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau juga
senantiasa memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah serta
memohonkan ampun kepada Allah Swt. terhadap kesalahan-kesalahan
mereka.
E.
METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Presentasi
F.
MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN
1.
Media: LCD
2.
Alat/Bahan: buku tulis, pulpen
3.
Sumber Pembelajaran: Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas 12
G.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a.
Pendahuluan/Kegiatan Awal :
· Guru mengucapkan salam dan menunjuk
salah satu peserta didik memimpin doa
· Guru memperkenalkan diri dan
mengenal peserta didiknya sambil mengabsensi
· Guru mengadakan apersepsi
yaitu,tentang berfikir kritis dan demokratis
· Guru menjelaskan tujuan mempelajari
materi serta kompetensi yang akan dicapai
· Guru menjelaskan langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan
· Guru membentuk kelompok diskusi
b.
Kegiatan Inti :
· Mengamati
Ø Peserta didik mendengar penjelasan guru tentang berfikir kritis dan
demokratis
Ø Peserta didik mengamati QS. Ali Imran (3):190-191, dan QS. Ali Imran
(3):159, serta hadits tentang berfikir
kritis, dan demokratis
Ø Guru mengajak seluruh peserta didik
untuk membaca QS. Ali Imran (3):190-191, dan QS. Ali Imran (3):159, serta
hadits terkait
· Menanya
Ø Melalui stimulus guru, peserta didik
menanyakan ulang QS. Ali
Imran (3):190-191, dan QS. Ali Imran (3):159, serta hadits tentang berfikir kritis, dan demokratis
· Eksplorasi/eksperimen (menggali, mengumpulkan data, mencoba data)
Ø Masing-masing kelompok menggali tentang isi kandungan
QS. Ali Imran (3):190-191, dan QS. Ali Imran (3):159, serta hadits tentang berfikir kritis, dan demokratis
· Mengasosiasi (menalar, mengolah data)
Ø Masing-masing kelompok membuat kesimpulan tentang makna
QS. Ali Imran (3):190-191, dan QS. Ali Imran (3):159, serta hadits tentang berfikir kritis, dan demokratis
· Mengomunikasikan
Ø Masing-masing kelompok secara
bergantian mempresentasikan / menyajikan
konsep hasil diskusi tentang pengertian, dalil, dasar, dan tujuan akidah islam
c.
Penutup :
Ø Guru mengadakan refleksi hasil
pembelajaran
Ø Guru mengajak peserta didik
menyimpulkan hasil pembelajaran
Ø Guru mengadakan tes
Ø Guru memberi tugas mandiri secara
individu
Ø Guru menjelaskan secara singkat
materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
Ø Guru mengajak berdoa dilanjutkan
dengan salam
H.
PENILAIAN
1.
Tes tulis bentuk uraian:
a.
Jelaskan makna demokrasi yang terkandung dalam surat QS. Ali Imran
(3):159
b.
Jelaskan pengertian berfikir kritis yang terdapat dalam QS. Ali
Imran (3):190-191
c.
Sebutkan hadits terkait demokrasi dan berfikir kritis.
Kunci jawaban:
a.
Demokrasi
merupakan suatu paham yang didalamnya mengandung asas-asas musyawarah yang
pernah dilakukan Rasulullah SAW semasa hidup beliau dan diperintahkan oleh
Allah SWT dalam Al-Qur’anul-Karim. Indonesia juga merupakan negara demokrasi,
akan tetapi demokrasi di Indonesia adalah demokrasi pancasila yang didasarkan
pada sila-sila yang terdapat dalam pancasila tersebut.
b.
Arti kata dari
berfikir memiliki makna fungsi dari akal fikiran yang berarti, dengan adanya berfikir
maka seseorang dapat memanfaatkan akal fikirnya untuk bisa memahami apa saja
kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran (hakikat) yang sejati
yakni Allah Swt. jadi dengan adanya sebuah pola
fikir pada otak manusia maka manusia mengenal Allah dan dapat mendekatkan
dirinya kepada Nya. Oleh karena itu, berfikir yakni sebuah awal dari perjalanan
ibadah umat manusia yang tanpa-Nya maka ibadah tersebut tak bernilai, sehingga
apabila berkaitan dengan ibadah pastinya sudah terdapat ketentuan-ketentuan
yang telah terperinci dari sang Maha Pencipta Allah Swt
.
c.
hadist
Penskoran:
Soal a,b dan c:
Skor 2 jika jawaban sesuai dengan
kunci jawaban
Skor 1 jika jawaban tidak sesuai
dengan kunci
Skor
perolehan
Nilai = ------------------------ x 4
Skor
maksimal
2.
instrumen unjuk kerja menyajikan hasil diskusi:
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
|
Kebenaran
konsep
|
Jika
konsepnya sangat baik tidak ada kekurangan (lengkap)
|
Jika konsep
baik ada sedikit kekurangan
|
Jika konsep
cukup, lebih dari 50% kurang lengkap
|
Jika konsep
tidak benar
|
Keberanian
|
Berani tampil
tanpa ditunjuk
|
Tampil
setelah ditunjuk
|
Tampil
setelah dipaksa
|
Tidak berani
tampil
|
Sistematis
|
Penyajian
sangat sistematis urut sesuai dengan konsep
|
Penyajian
sistematis, sedikit kurang runtut
|
50% penyajian
tidak sistematis
|
Kurang dari
50 % penyajian tidak sistematis
|
Tulungagung, 05 juli 2017
Guru Mapel PAI dan Budi Pekerti
Mengetahui,
Kepala SMA 1 Tulungagung
Moh Najib
Nim
: 932130914
Abd El Rozaq LC.
Nip. 12 3456 78910 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Manfaat