Rabu, 20 Desember 2017

Lembaga Bahasa Arab Untuk Anak-Anak




Al-‘arobiyah Lil Athfal

A.    Identitas Lembaga
1
Nama Lembaga
:  Al-‘arobiyah Lil Athfal
2
Alamat Lembaga
:  Kelurahan Bandar Lor, Kota Kediri
3
Bahasa Pengantar
:  Bahasa Arab
4
Masa Studi
:  4 Tahun

B.     Visi Lembaga
Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan lain-lain, visi juga dapat diartikan sebagai tujuan perusahaan atau lembaga dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya tersebut pada masa yang akan datang atau masa depan. Visi tidak dapat dituliskan secara lebih jelas karena menerangkan mengenai detail gambaran sistem yang ditujunya, ini disebabkan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang.
Ada beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi diantaranya meliputi :
1.      Berorientasi kedepan
2.      Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini.
3.      Mengekpresikan kreativitas.
4.      Berdasar pada prinsip nilai-nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat.
Visi Lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal  adalah:
1.       Menjadikan lembaga pendidikan dan pelatihan Bahasa Arab yang inovatif untuk anak-anak.
2.      Menjadikan proses belajar Bahasa Arab dengan Mudah, sederhana, praktis, dan aplikatif.



C.    Misi Lembaga
Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dilakukan oleh perusahaan atau lembaga dalam usaha mewujudkan visi tersebut.
Misi Lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal  adalah:
1.      Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an sejak dini.
2.      Menerapkan metode Maharoh Istima’, Maharoh Kalam, Maharoh Qiroah, dan Maharoh Kitabah dalam pembelajaran sebagai metode yang paling sederhana.
3.      Meningkatkan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
4.      Menjadikan peserta didik yang kreatif dan percaya diri dengan kemampuannya.

D.    Profil Lulusan
Lulusan yang mampu berbicara dengan bahasa Arab dan dapat membaca serta memahami al-Qur’an”

E.     Manajemen Lembaga
1.      Manajemen SDM/Personalia
a.       Penjelasan singkat terkait manajemen personalia
Dalam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan, tugas tenaga kependidikan itu adalah menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan dan mengelola atau memberikan pelayanan teknis dalam pendidikan. Sedangkan guru sebagai pendidik adalah tokoh yang berperan penting dalam bergaul dan berinteraksi dengan para murid disekolah, juga bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil proses pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengkajian, menggerakkan san mendorong peserta didik agar semangat dalam belajar, sehingga peserta didik dapat menguasai ilmu yang dipelajari.
b.      Struktur Organisasi Al-‘arobiyah Lil Athfal
c.       Proses Rekrutmen Pegawai dan Kualifikasinya.
Proses rekrutmen pendidik dan tenaga pendidikan:
1)      Lamaran kerja lengkap.
2)      Wawancara penyaringan awal.
3)      Test psikologi dan komputer.
4)      Penyelidikan latar belakang.
5)      Wawancara untuk sesi mendalam.
Kualifikasi pendidik dan tenaga pendidikan
6)      Islam
7)      Jujur dan berakhlak mulia
8)      Profesional
9)      Berkompetensi
10)  Berkomitmen
d.      Pengelolaan sdm lembaga agar berjalan efektif sesuai dengan visi misi madrasah.
Suatu program pembinaan tenaga kependidikan biasanya diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat dari tuntutan organisasi karena adanya kehendak atau kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dikalangan tenaga kependidikan itu sendiri. Ada beberapa prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan ini, yaitu:
1)      Pembinaan ketenaga pendidikan berorientasi pada perubahan tingkah laku dan peningkatan kemampuan professional.
2)      Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk dididik dan dilatih sebelum maupun sesudah menduduki jabatan, karena kebutuhan berorientasi terhadap lowongan yang akan datang.
3)      Khusus menyangkut pembinaan dan jenjang karir ketenaga pendidikan di sesuaikan dengan kategori masing-masing jenis tenaga kependidikan itu sendiri.
Contoh pembinaan ketenaga pendidikan itu yaitu: evaluasi mingguan, seminar dan pelatihan kependidikan.
2.      Manajemen Kurikulum
a.       Pengertian Manajemen kurikulum.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
b.      Kurikulum lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal
No
Mata Pelajaran
Jam Pelajaran /minggu
1
Kalam 1: Mufrodat
2 jam/ 1 minggu
2
Qiroah 1:Iqro’
2 jam/ 1 minggu
3
Kitabah 1: Khot
2 jam/ 1 minggu
4
Permainan
1 jam/ 1 minggu
5
Kalam 2: Hiwar
2 jam/ 1 minggu
6
Qiroah 2: al-Qur’an
2 jam/ 1 minggu
7
Kitabah 2 : Imla’
2 jam/ 1 minggu
8
Istima’ 1: Ghina ‘arobi
1 jam/ 1 minggu
9
Kalam 3: Taqdimul Qishoh
2 jam/ 1 minggu
10
Qiroah 3: Qiroah Rosyidah
2 jam/ 1 minggu
11
Shorof
2 jam/ 1 minggu
12
Istima’ 2: Qishoh ‘arobi
1 jam/ 1 minggu
13
Kalam 4: Khitobah
2 jam/ 1 minggu
14
Qiroah 4: Ta’lim Muta’alim
2 jam/ 1 minggu
15
Nahwu
2 jam/ 1 minggu
16
Istima’ 3: Film Arab
1 jam/ 1 minggu

3.      Manajemen Kelas
a.       Pengertian manajemen kelas
Manajemen kelas adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, aktuasi dan pengawasan yang dilakukan oleh guru, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efsien. Tujuan adanya majemen kelas yaitu untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik, membantu peserta didik belajar dan bekerja sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, menciptakan suasana sosial yang baik di dalam kelas, dan membantu peserta didik agar dapat belajar dengan tertib.
b.      Pengelolaan kelas di dalam lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal.
1)      Mengecek kehadiran siswa.
Guru dapat memlihat keberadaan siswa untuk diarahkan dan melihat kesiapan dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2)       Mengumpulkan, memeriksa, dan menilai hasil pekerjaan siswa.
Guru memberikan komentar singkat ( nilai atau apresepsi ) sebagai rasa penghargaan yang tinggi untuk memberikan motivasi atas kerja yang telah dikerjakan oleh siswa.
3)      Pendistribusian bahan dan alat
Guru harus mendistrubusikan alat atau bahan kepada siswa secara adil dan propesional untuk memperoleh kesempatan melakukan praktik atau menggunakanya.
4)      Mengumpulkan informasi dari siswa
 Guru dapat memperoleh informasi (tentang pribadi, dan pemahaman materi murid) dengan cara memberikan pekerjaan-pekerjaan  siswa yang harus dan sudah dikerjakan.

4.      Manajemen Siswa
a.       Pengertian manajemen siswa
Manajemen siswa adalah suatu penataan atau pengaturan segala aktifitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah atu suatu lembaga. Tujuan majemen peserta didik yaitu mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah , lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
b.      Persyaratan untuk mendaftar di lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal.
Adapun beberapa persyaratan yang harus di penuhi untuk mendaftarkan di lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal :
1)      Calon peserta didik minimal berumur 7 th atau kelas 1 SD.
2)      Mengisi formulir pendaftaran.
3)      Menyetorkan foto ukuran 3x4 baground merah.
4)      Menyetorkan foto copy KK dan akte kelahiran.
5)      Membayar kontribusi yang telah ditentukan.
c.       Pengelolaan siswa di lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal.
1)      Perencanaan terhadap siswa
Perencanaan peserta didik akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian tidak dapat dilepaskan kaitanya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun lamgkah perencanaan terhadap peserta didik :
a)      Analisis kebutuhan peserta didik
b)      Rekruitmen peserta didik.
c)      Penempatan peserta didik.
2)       Pembinaan dan pengembangan siswa.
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan agar peserta didik mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupanya dimasa yang akan datang. Pembinaan dan pengembangan peserta didik di lembaga Arabiyah lil athfal yaitu :  outbond dan studi banding.
3)      Pencatatan dan pelaporan peserta didik.
Yaitu dimulai sejak peserta didik diterima dilembaga sampai tamat atau meninggalkan lembaga. Tujuan pencatatan tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan peserta didik di lembaga.
5.      Manajemen Sarana Prasarana
a.       Pengertian manajemen sarana prasarana.
sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
b.      Sarana prasarana lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal.
1)      jika ditinjau dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam, yaitu:
a)      sarana pendidikan yang habis dipakai, contohnya : spidol, kertas dan tinta.
b)      sarana pendidikan yang tahan lama, contohnya : meja, proyektor, kipas angin.
2)      ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan.
a)      sarana pendidikan bergerak, contohnya : mobil antar jemput, komputer, lemari arsip.
b)      sarana pendidikan yang tidak bergerak contohnya: kelas, gedung, lapangan, lab bahasa.
3)      ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu:
a)      sarana yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis, papan tulis, alat praktik, media sarana dan prasarana pendidikan lainnya yang digunakan guru.
b)      sarana pendidikan secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor.
c.       Prosedur pengelolaan sarana prasarana.
Sarana dan Prasarana pendidikan itu sebaiknya dikelola dengan sebaik mungkin dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:
1)      lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
2)      rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan dan perasaan siapa pun yang memasuki kompleks lembaga.
3)      kreatif, inovatif, responsif dan brvariasi sehingga dapat merangsang timbulnya imajinasi peserta didik.
4)      memiliki jangkauan waktu yang matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan.
5)      memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan kegiatan sosio-religius seperti musholla.

6.      Manajemen Hubungan Sekolah dan Madrasah
a.       Pengertian manajemen humas
Humas adalah Rangkaian pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid) yang dimaksudkan untuk menunjang proses belajar mengajar di lembaga pendidikan bersangkutan.
b.      program-program humas dan penjelasannya
1)      studi banding ke lembaga lain: share informasi dan pengalaman untuk saling mendukung peningkatan mutu lembaga.
2)      publikasikan citra lembaga melalui media: membangun citra positif lembaga agar memperoleh dukungan publik.
3)      evaluasi KBM responden siswa/orangtua: membangun citra positif lembaga agar memperoleh dukungan publik.

7.      Manajemen Keuangan
a.       Pengertian manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaaan, pengendalian, pencarian, penyimpanaan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Depdiknas bahwa manajemen keuangan sekolah merupakan tindakan pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan  pertanggungjwaban keuangan sekolah
b.      Sumber-sumber dana untuk  lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal.
Adapun dana lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal yaitu di dapatkan dari:
1)   Dana dari orang tua, yaitu pendanaan yang harus dibayar oleh orang tua siswa dan jumlahnya telah ditentukan oleh lembaga.
2)   Dana dari masyarakat. Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan disuatu sekolah.
3)   Dana dari kegiatan wirausaha sekolah. Contoh kegiatannya adalah membuat koperasi dan kantin, yang hasilnya akan dipakai untuk pendanaan lembaga.
c.       Penggunaan dana di lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal.
Dana yang beredar di lembaga Al-‘arobiyah Lil Athfal digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dan memenuhi sarana prasarana, kalaupun ada kelebihan akan digunakan untuk membantu pembiayaan pendidikan untuk anak kurang mampu.
8.      Manajemen Pemasaran
a.       Pengertian manajemen pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Pemasaran dalam kontek jasa pendidikan adalah sebuah proses sosial dan manajerial untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain dalam bidang pendidikan. Etika pemasaran dalam dunia pendidikan adalah penawaran mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh. Hal itu karena pendidikan bersifat lebih kompleks, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, hasil pendidikannya mengacu jauh ke depan, membina kehidupan warga negara, generasi penerus ilmuwan dimasa yang akan datang.

b.      Kegiatan-kegiatan pemasaran.
1)      Periklanan (Advertising)
Periklanan memegang peranan yang sangat penting, sehingga suatu lembaga menghadapi pilihan beriklan. Periklanan ialah bagian dari pemasaran yang dapat membuat produk atau jasa diketahui konsumen. Dalam beriklan, lembaga harus mampu menarik konsumen untuk dapat membeli produknya. Dalam beriklan, lembaga harus menyadari tingkatan perilaku konsumen yaitu: AIDA (Attention {perhatian}, Interest {minat}, Desire {keinginan}, Action { tindakan}).
2)      Publisitas
Publisitas merupakan bentuk komunikasi non personal tentang suatu perusahaan produk atau  jasa. Kegiatan publisitas merupakan suatu kegiatan promosi melalui media massa tanpa biaya. Media dengan sukarela meliut produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Komunikasi ini dapat menciptakan kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pelanggan karena dianggap lebih objektif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Manfaat