Selasa, 26 Desember 2017

Makalah Sistem Evaluasi "PSIKOLOGI PENDIDIKAN"



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,  taufik serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem evaluasi ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dan bantuan dari beberapa referensi.
           Kedua kalinya sholawat serta salam kami haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang yakni agama islam. Dan tak lupa Kami juga berterima kasih kepada Ibu ghvsasvAAJHKSBDBSBA selaku dosen mata kuliah psikologi pendidikan yang telah memberi  bimbingan kepada kami, sehingga wawasan kami bertambah atas izin-Nya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita  dan mengambil pelajaran yang baik dari makalah ini.
          Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangandan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk  itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tida ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
                                   

                                                                                  04 desember  2017




BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG.
Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Jadi, adanya evaluasi tersebut merupakan bentuk dari sebuah keberhasilan yang mana tujuannya telah ditetapkan dalam program tersebut. Adapun tujuan dari evaluasi salah satunya yaitu untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu proses blajar tertentu, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
     Ada beberapa golongan fungsi dalam bentuk evaluasi ini diantaranya menurut wuradji fungsi evaluasi dibagi menjadi tiga, yaitu: fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan murid, fungsil evaluasi hasil belajar untuk kepentingan pendidik. Dan ragam-ragam evaluasi itu diantaranya pre-test dan post-test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi sumatif, uan/un.
     Dalam bab ini kami akan memberikan penjelasan tentang materi-materi yang kami sampaikan diatas baik dalam segi pengertian ataupun dalam hal yang lainnya.
    
1.2    RUMUSAN MASALAH.
a.       Apa Pengertian Evaluasi ?
b.      Apa Tujuan dan Fungsi Evaluasi ?
c.       Apa saja Ragam evaluasi ?
d.      Apa saja Ragam alat Evaluasi ?
e.       Apa itu Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor  ?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Evaluasi secara bahasa diambil dari kata evaluation yang berarti penilaian.  Secara istilah evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Dalam pengertian lain evaluasi mempunyai padanan kata yaitu assessment di mana menurut Tardif (1989) evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai dengan kriteria yang telah ditentukan.[1]

B.     Tujuan dan Fungsi
Tujuan evaluasi adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu.
2.      Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3.      Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4.      Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar.
5.      Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengejar yang telah digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
6.      Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 38 (1) evaluasi bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Adapun fungsi dari evaluasi belajar, antara lain:
1.    Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
2.    Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan dan kelulusan.
3.    Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching.
4.    Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan konseling.
5.    Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat PMB.[2]

Adapun Wuradji (1974) mengemukakan fungsi evaluasi ke dalam dua golongan yaitu:
1.      Fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan murid
a.       Untuk mengetahui kemajuan belajar
b.      Dapat dipergunakan sebagai dorongan (motivasi) belajar
c.       Untuk memberikan pengalaman dalam belajar.
2.      Fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan pendidik
a.       Untuk menyeleksi murid yang selanjutnya berguna untuk meramalkan keberhasilan studi berikutnya.
b.      Untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar murid, yang selanjutnya berguna untuk memberikan bimbingan belajar kepada murid.
c.       Untuk pedoman mengajar
d.      Untuk mengetahui ketepatan metode mengaiar.
e.       Untuk menempatkan murid dalam kelas (ranking, penjurusan, kelompok belajar dan lainnya).[3]

C.    Ragam Evaluasi
1.      Pre-test dan Post-test
Pre-test merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran yang tujuannya adalah mengidentifikasi pengetahuan siswa terhadap materi yang akan disajikan.
Post-test merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada akhir penyajian materi. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan.





2.      Evaluasi Prasyarat
Evaluasi ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah untuk mengindentifikasi penguasaan siswa terhadap materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
3.      Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
4.      Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya adalah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial.
5.      Evaluasi Sumatif
Ragam penialaian ini kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan pengajaran.
6.      UAN/UN
UN (Ujian Nasional) merupakan kegiatanpengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentusecara nasional dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. Evaluasi ini pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.[4]

D.    Ragam Alat Evaluasi
Secara umum, alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, yaitu bentuk objektif dan bentuk subjektif.
1.      Bentuk Objektif
Bentuk semacam ini bisa juga dikatakan dengan tes objektif, yakni tes yang dapat diberi skor atau nilai secara lugas menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada lima macam tes yang termasuk dalam evaluasi ini, antara lain:
a.       Tes benar salah
b.      Tes pilihan ganda
c.       Tes pencocokan (menjodohkan)
d.      Tes isian
2.      Bentuk Subjektif
        Alat evaluasi subjektif adalah alat ukur prestasi belajar yang jawabannya tidak ternilai dengan skor atau angka pasti. Instrumen evaluasi mengambil bentuk essay examination, yakni siswa diharuskan menjawab setiap pertanyaan dengan cara menguraikan atau dalam bentuk karangan bebas.[5]

E.     Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
1.      Evaluasi Prestasi Kognitif
Evaluasi jenis ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dari tes lisan, tulis, maupun perbuatan. Khusus untuk mengukur kemampuan analisis dan sintesis siswa, guru dapat menggunakan tes esai. Karena tes ini adalah satu-satunya ragam instrumen evaluasi yang paling tepat untuk mengevaluasi dua jenis kemampuan akal siswa di atas.
2.      Evaluasi Prestasi Afektif
Evaluasi jenis ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan sikap orang. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer adalah “Skala Likert”. Bentuk skala ini menampung pendapatyang mencerminkan sikap  sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan dangat tidak setuju.
Hal yang perlu diingat oleh guru yang hendak menggunakan skala sikap ialah bahwa dalam evaluasi ranah rasa yang dicari bukan benar dan salah, melainkan sikap atau kecenderungan setuju atau tidak setuju.


3.      Evaluasi Prestasi Psikomotor
Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor adalah observasi. Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai jenis tes mengenai tingkah laku, atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung.[6]

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan.
Dari makalah yang kami buat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem evaluasi/ evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu pogram. Sedangkan menurut tardif evaluasi diartikan sebagai proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dan juga mengandung berbagai fungsi dan tujuan masing-masing yang berbeda.




[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 139.
[2]Ibid., 141.
[3]Sugiyanto, “Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar”, sugianto@uny.ac.id, 5.
[4]Muhibbin, Psikologi., 142-143.
[5]Ibid., 144-148.
[6]Ibid., 152-154.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Manfaat