KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat, taufik serta hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah tentang sistem evaluasi ini dengan sebatas pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki dan bantuan dari beberapa referensi.
Kedua kalinya sholawat serta salam
kami haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang yakni agama islam. Dan tak
lupa Kami juga berterima kasih kepada Ibu ghvsasvAAJHKSBDBSBA selaku dosen mata
kuliah psikologi pendidikan yang telah memberi
bimbingan kepada kami, sehingga wawasan kami bertambah atas izin-Nya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita dan mengambil pelajaran
yang baik dari makalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangandan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tida ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun
ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
04
desember 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.
Evaluasi
adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program. Jadi, adanya evaluasi tersebut merupakan
bentuk dari sebuah keberhasilan yang mana tujuannya telah ditetapkan dalam
program tersebut. Adapun tujuan dari evaluasi salah satunya yaitu untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu
proses blajar tertentu, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa
dalam belajar.
Ada beberapa golongan fungsi dalam bentuk evaluasi ini diantaranya
menurut wuradji fungsi evaluasi dibagi menjadi tiga, yaitu: fungsi evaluasi
hasil belajar untuk kepentingan murid, fungsil evaluasi hasil belajar untuk
kepentingan pendidik. Dan ragam-ragam evaluasi itu diantaranya pre-test dan
post-test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi
sumatif, uan/un.
Dalam bab ini kami akan memberikan penjelasan tentang
materi-materi yang kami sampaikan diatas baik dalam segi pengertian ataupun
dalam hal yang lainnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH.
a. Apa Pengertian Evaluasi ?
b. Apa Tujuan dan Fungsi Evaluasi ?
c. Apa saja Ragam evaluasi ?
d. Apa saja Ragam alat Evaluasi ?
e. Apa itu Prestasi Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Evaluasi secara bahasa diambil dari kata evaluation yang
berarti penilaian. Secara istilah
evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Dalam pengertian lain evaluasi
mempunyai padanan kata yaitu assessment di mana menurut Tardif (1989)
evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
dengan kriteria yang telah ditentukan.[1]
B.
Tujuan dan Fungsi
Tujuan evaluasi adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam kurun waktu proses belajar tertentu.
2.
Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok
kelasnya.
3.
Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
4.
Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas
kognitifnya untuk keperluan belajar.
5.
Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengejar
yang telah digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
6.
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 38 (1) evaluasi
bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
Adapun fungsi
dari evaluasi belajar, antara lain:
1.
Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian
buku rapor.
2.
Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan dan kelulusan.
3.
Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa
dan merencanakan program remedial teaching.
4.
Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan
bimbingan dan konseling.
5.
Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang meliputi
pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat PMB.[2]
Adapun Wuradji (1974) mengemukakan fungsi evaluasi ke
dalam dua golongan yaitu:
1.
Fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan murid
a.
Untuk mengetahui kemajuan belajar
b.
Dapat dipergunakan sebagai dorongan (motivasi) belajar
c.
Untuk memberikan pengalaman dalam belajar.
2.
Fungsi evaluasi hasil belajar untuk kepentingan
pendidik
a.
Untuk menyeleksi murid yang selanjutnya berguna untuk
meramalkan keberhasilan studi berikutnya.
b.
Untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar murid,
yang selanjutnya berguna untuk memberikan bimbingan belajar kepada murid.
c.
Untuk pedoman mengajar
d.
Untuk mengetahui ketepatan metode mengaiar.
e.
Untuk menempatkan murid dalam kelas (ranking,
penjurusan, kelompok belajar dan lainnya).[3]
C.
Ragam Evaluasi
1.
Pre-test dan Post-test
Pre-test merupakan
kegiatan evaluasi yang dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran yang
tujuannya adalah mengidentifikasi pengetahuan siswa terhadap materi yang akan
disajikan.
Post-test merupakan
kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada akhir penyajian materi. Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi yang telah
disajikan.
2.
Evaluasi Prasyarat
Evaluasi ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah untuk
mengindentifikasi penguasaan siswa terhadap materi lama yang mendasari materi
baru yang akan diajarkan.
3.
Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum
dikuasai siswa.
4.
Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan
pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya adalah untuk
memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik. Hasil diagnosis
kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa
pengajaran remedial.
5.
Evaluasi Sumatif
Ragam penialaian ini kurang lebih sama dengan ulangan umum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada
akhir periode pelaksanaan pengajaran.
6.
UAN/UN
UN (Ujian Nasional) merupakan kegiatanpengukuran
capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentusecara nasional dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan. Evaluasi ini pada prinsipnya sama
dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.[4]
D.
Ragam Alat Evaluasi
Secara umum, alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, yaitu
bentuk objektif dan bentuk subjektif.
1. Bentuk Objektif
Bentuk semacam ini bisa juga
dikatakan dengan tes objektif, yakni tes yang dapat diberi skor atau nilai
secara lugas menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada lima macam tes
yang termasuk dalam evaluasi ini, antara lain:
a. Tes benar salah
b. Tes pilihan ganda
c. Tes pencocokan (menjodohkan)
d. Tes isian
2. Bentuk Subjektif
Alat
evaluasi subjektif adalah alat ukur prestasi belajar yang jawabannya tidak
ternilai dengan skor atau angka pasti. Instrumen evaluasi mengambil bentuk essay
examination, yakni siswa diharuskan menjawab setiap pertanyaan dengan cara
menguraikan atau dalam bentuk karangan bebas.[5]
E.
Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
1.
Evaluasi Prestasi Kognitif
Evaluasi jenis ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dari tes
lisan, tulis, maupun perbuatan. Khusus untuk mengukur kemampuan analisis dan
sintesis siswa, guru dapat menggunakan tes esai. Karena tes ini adalah
satu-satunya ragam instrumen evaluasi yang paling tepat untuk mengevaluasi dua
jenis kemampuan akal siswa di atas.
2.
Evaluasi Prestasi Afektif
Evaluasi jenis ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi
kecenderungan sikap orang. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer adalah
“Skala Likert”. Bentuk skala ini menampung pendapatyang mencerminkan sikap sangat setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan
dangat tidak setuju.
Hal yang perlu diingat oleh guru yang hendak menggunakan skala
sikap ialah bahwa dalam evaluasi ranah rasa yang dicari bukan benar dan salah,
melainkan sikap atau kecenderungan setuju atau tidak setuju.
3.
Evaluasi Prestasi Psikomotor
Cara yang dipandang tepat untuk
mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor adalah
observasi. Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai jenis tes mengenai
tingkah laku, atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Dari
makalah yang kami buat diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem evaluasi/
evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu pogram. Sedangkan menurut tardif
evaluasi diartikan sebagai proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang
dicapai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dan juga mengandung berbagai
fungsi dan tujuan masing-masing yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Manfaat