BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Persoalan
alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi sering
dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil
pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang
diukur. Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten
dan stabil dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke
pengukuran yang lain.
Data
yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa, kurang
sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan
kelaziman. Untuk membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori,
pendapat para ahli serta pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila
definisi operasional variabelnya tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau
instrumen yang akan disusun itu tentu saja harus memiliki validitas , agar data
yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan
validitas.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa
pengertian dari validitas dan reabilitas?
2.
Apa saja
pembagian validitas dan reabilitas ?
3. Bagaimanakah
ketetapan atau validitas dalam soal?
C.
Tujuan
a.
Mengetahui
apa yang dimaksud dengan validitas dan reabilitas
b.
setelah
mempelajari makalah ini mahasiswa menyimpulkan analisis validitas
c.
setelah
mempelajari makalah ini siswa dapat menentukan mana validitas yang benar
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian validitas
Validitas
adalah sutu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan atau kesahihan suatu
instrmen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang tinggi dan
sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumentersebut kurang
valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabla mampu mengukur apa yang hendak
diukur/ diinginkan. Sebuah instrumen dikatan valid apabila bisa mengungkap data
dari variabel yang diteliti. Validitas instrumen terbagi dalam validitas
internal,(validitas konstruk /constract validity dan validitas isi / contect
validity) dan validitas eksternal / empiris.[1]
B. Macam-macam valiitasitu ada tiga yang
sering digunakan dalam penyusunan instrument yaitu :
1) Validitas isi
Adalah
setiap konsep harus dikembangkan indikator-indikatornya, dengan adanya
indikator dari setiap konsep maka bangun pengertian akan nampak dalam
memudahkan dalam menetapkan cara pengukuran. Untuk variabletertentu
dimungkinkan untuk menggunakan alat ukur yang beraneka ragam, cara menetapkan
indikator suatu konsep dapat dilakukan dua cara. Yakni :
a) Menggunakan pemahaman atau logika berfikir
atas dasar teori pengetahuan ilmiah.
b) Menggunakan pengalaman empiris yakni apa
yang terjadi dalam kehidupan nyata.
2) Validitas bangun
adalah pengertian yang berkenaan dengan
kesannggupan alat ukur untuk mengukur pengertian yang terkandung dalam materi
yang diukurnya. Dan semua itu tekandung
dalam konsep kemampuan, minat sebagai variabel penelitian dalam berbagai bodang
kajian itu haruslah jelas apa yang ingin diukurnya. Dan beberapa konsep diatas
masih abstrak, dan masih memerlukan penjabaran ayng lebih spesifik. Sehinnga
memudahkan peneliti ntuk mengukukur apa yang mereka inginkan. Dan setiap konsep
harus dikembangkan indikatornya,karena dengan adanya indikator dariap
konsepmaka juga akan memdahkan peneliti untuk bisa menetapkan cara
pengukuranya.Sedangkan untuk vriabel tertentu
bisa mengunakan alat ukur yan berlainan untuk mengukurnya
cara
menetapan indikator suatu konsep dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
a) Menggunakan pemahaman atau logika berpikir
atas dasar tori pengetahuan ilmiah
b) Menggunakan pengalaman empiris yakni apa
yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Apabila
hasil tes yang tidak berhubungan secara positif satu sama lain, berarti ukran
tersebut tidak memiliki validitas bangun pengertian suatu alat ukur adalah
mengkolerasi anatara alat ukur yang dibuat dengan alat ukur yang sudah baku,
dan apabila menunjukkan koefisien korelasi yang tinggi maka alat ukur tersebut
memenuhi validitasnya.
3) Validitas ramalan
Itu dikaitkan dengan kreteria tertentu
,dalam validitas ini diutamakan bukan isi testai kreteria tertentu. Dan alat
ukurnya berupa motivasi belajar, motivasi bisa
digunakan meramal prestasi bila skor yag diperoleh dri ukuranpertama
validitas. Validitas ramalan ini mempunyai dua makna yaitu : validitas jangka pendek dan validitas
jangka panjang. Validitas jangka pendek artinya daya ramal alat ukur tersebut
hanya untuk masa yang tidak lama dan waktu tersebut berkorelasi pada waktu yang
sama .sedangkan validitas jangka panjang mengandung makna skor akan berkorelasi juga di kemmudian
hari. Mengingat vaiditas ini lebih menekanakan pada adanya korelasi, maa faktor
yang berkenaan dengan persaratan terjadinya korelasi harus terpenuhi . faktor
tersebut antara lain adalah hubungan dari konsep dan variabel dapat dijelaskan
berdasarkan pengertian ilmiah, minimal masuk akal sehat dan tidak mengada-ada.
Faktor lain adalah skor yang dikorelsikan memenuhi linieritas.
Ketiga validitas diatas bisa digunakan
dalam menyusun instrument penelitian, minimal validitas yang digunaka adala dua
validitas, diantaranya validitas isi dan validitas bangun pengertian, validitas
bangun pengertian sangat diperlukan dan bisa untuk diupayakan tampa pengujian secara
statistik.
C. Cara menentukan validitas dengan cara
menggunakan rumus perhitungan validitas dari sebuah instrument dapat
menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal juga degan korelasi
pearson.
Berikut ini adalah rumusnya : : rxy = ∑ (∑
)(∑) {∑ (∑) } {∑ (∑) }
rxy
= koefisien korelasi N = jumlah
responden uji coba X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
untuk
mengitrepentasikan validitas, maka koefien korelasinya bisa di kategorikan pada
criteria sebagai berikut: kreteria validitas instrument tes nilai “r”
interpetrasinya adalah : 0,81-100 (sangat tinggi). 0,61-0,80 (tinggi) .
0,41-0,60 (cukup). 0,00-0,20 ( sangat rendah ).
Setelah
diperoleh harga koefisien tiap-tiap soal
kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai “r” dari tabel signifikansi 5% dan
taraf signifikan 1% dan df : N-2, hitungan tabel maka koefisien validitas butir
soal pada taraf signifikan.
D. Kegunaan Validitas
1. Untuk menghindari pertanyaan yang kurang
jelas.
2. Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing
atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.
3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan
yang kurang jelas.
4. Untuk menambah item yang diperlukan atau
meniadakan item yang dianggap tidak relevan.
5. Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut.
Test-retest
Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada responden. Jadi
dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya yang berbeda.
Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan
yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrument
tersebut sudah dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut
stability.[2]
E. Reabilitas
Reabilitas
menunjuk pada sesuatu pengertian bahw suatu instrumen dapat dipercaya untuk
dignakan sebagai alat pengumpul data keaena instrumen tersebut sudah dianggap
baik. Intrume yang baik tidak mungkin bersifat tendenslus mengarahkan responden
untuk memilih jawaban- jawaban tertentu.reliabel artinya dapat dipercaya juga
dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (
konsisten). Pengujian reabilitas dapat dilakukan secara eksternal ( staility /
test retest, equivalent atau gabungan kedunya ) dan secara inernal ( analisis
konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen.[3]
F. Salah satu syarrat agar hasil ukuran suatu
tes dpat dipercaya ialah tes tersebut harus mempunyai reabilitas yang memadahi
dalam buku:
1)
Reabilitas
konsistensi tanggapan
2)
Reabilitas
konsistensi gabungan item.
1. Reabilitas konsistensi tanggapan
Adalah responedn mempersoalkan apakah
tanggapan responden terhadap tes tersebut sudah baik atau konsisten. Dalam hal
ini penguji melaksanaak pengetesan dua kali guna untuk melihat apakah hasil tes
yang ke dua itu sama hasilnya dengan tes yang ke dua. Pengetesan itu bisa
berupa objeknya yang sama atau dau tes yang item-item nya setara. Jika sudah
dikethui bahwa hasil dari pengetesan itu konsisten maka peneliti tidak akan
menemukan konsistensi tanggapan terhadapdua hal yang sangat jelas berbeda . dan
ini bukanlah tujuan atau tugas pemeriksaan reabilitas.
Ada tiga mekanisme untu
memeriksa reabilitas tanggapan responden terhadap tes yaitu :
(a)
Teknik
tes –retest.
Adlah pengkonsistensian dua kali dengan
menggunkan suatu tes yang sama dalam waktu yang berbeda.
(b)
Teknik
belah dua
Pengukuran
ini dilakukan dua kelompok item yang setara pada saat yang sama, karena setiap
kelompok item merupakan separuh dari seluruh tes.
(c)
Bentu
ekivalen
Pengukuran ini dilakukan
dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden tes dalam waktu
yang bersamaan, skor dari dua kelompok ite tes tersebut dikorelasika untuk
mendapatkan reabilitas tes.
2. Reabilitas
konsistensintensi gabungan item
Raenbilitasini
berdasarkan denga kemantapan atau konsistasi anatara item-item suatu teas. Hal
ini bisa diungkapkan dengan pertanaan.apakah terhadap obyek ukr yang sama.jika
bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur antara satu item denga =n item yag
lain itu tidak konsisten maka
pengukuranya dengan itu tidak realilabel dan tidak digunaan untuk mengungkap
ciri atau keadaan yang sesungguhnya Kalau pengukan bagian obyek ukur yang sama
antara item satu dengan item yang lainya saling kontadiksi atau tidaj jonsisten
, maka kita tidak boleh menyalahkan obyek ukur.yang diperslahkan dengan
mengatkan tes tersebut tidak realiabel terhadap obyek ukur yang diukur atau
bisa dibilang bahwa realibilitasnya rendah.
Koefien
reabilias konsistesni gabungan ite dapat dihitung dengan menggunakan:
a. Rumus kuder-Richardson yang dikenal dengan
nama KR-20dan KR-21.
b. Rums koefisien alpha
c. Rumus koefisien reabilitas hoyt, yaitu
menggunakan alnalisis arians[4]
.
CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif
1.Validitas
instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa
yang
seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2.Dari segi
analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan
validitas bangun (construct)
4.Validitas
empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas
bandingan (concurrent )
5. Validitas
rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan valitas empirik
dianalisis secara statistik
6.Validitas
butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data
diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point
biserial sedangkan data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala
sikap) digunakan korelasi Pearson product – moment.
Contoh
skor butir soal objektif:
Ø Akan diuji validitas item soal no 1yang telah
diberikan tes pada siswa sebanyak 10 orang.
No.
Siswa
|
Skor Setiap Item Soal
|
Skor
(x)
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|||
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
8
|
64
|
2
|
1
|
1
|
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
8
|
64
|
3
|
–
|
–
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
–
|
0
|
4
|
16
|
4
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
–
|
1
|
4
|
16
|
5
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
–
|
0
|
7
|
49
|
6
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
–
|
1
|
–
|
0
|
1
|
7
|
49
|
7
|
1
|
1
|
1
|
–
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
8
|
64
|
8
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
–
|
1
|
5
|
25
|
9
|
–
|
1
|
1
|
–
|
0
|
0
|
0
|
0
|
–
|
1
|
3
|
9
|
10
|
0
|
0
|
0
|
–
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
2
|
4
|
∑
|
6
|
6
|
8
|
6
|
8
|
6
|
6
|
1
|
3
|
6
|
56
|
360
|
P
|
0,6
|
0,6
|
0,8
|
0,6
|
0,8
|
0,6
|
0,6
|
0,1
|
0,3
|
0,6
|
|
|
Q
|
0,4
|
0,4
|
0,2
|
0,4
|
0,2
|
0,4
|
0,4
|
0,9
|
0,7
|
0,4
|
Ø Keterangan :
a) Bentuk tes obyektif
b) Jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
c) Banyaknya peserta tes (N)=10
d) Mencari mean skor total () :=
e) Mencari Standar devisa (): =-()²
f) Mencari () item soal no 1 :
Nomor Jawaban
Betul
|
Skor
|
1
|
8
|
2
|
8
|
5
|
7
|
6
|
7
|
7
|
8
|
8
|
5
|
6
|
43
|
=5,6
=2,15
=0,6
=0,4
Ø Menguji validitas soal no 1 :
= = =0,911
Jadi : 0,911
Dengan db = N -2 = 10-2=8 dan =0,05
Pada tabel r product-moment diperoleh :
===0,632
Kesimpulan :
Karena > atau 0,911>0,632,maka
soal nomor 1 disimpulkan valid.
PENUTUP
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsif validitas adalah
pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif keandalan instrumen dalam
mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
Uji validitas adalah suatu langkah
pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen
yang digunakan dalam suatu penelitian. Untuk menguji validitas setiap butir
soal maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor
totalnya. Skor tiap butir soal dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan
sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir soal, dapat
diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat dilihat dari indeks
validitasnya
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan
dan sunarto. Pengntar statistika. Alfabeta . Bandung.2013
Djalli
dan muryono, puji .pengukuran dalam bidang pendidikan .gramedia. semarang.2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Manfaat