Rabu, 08 November 2017

Kecemasan "Psikolog"



Kecemasan "Psikolog"

1.      Pengertian Kecemasan
Anxiestas/kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Kecemasan menjadi abnormal bila tingkatnya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau bila sepertinya datang tanpa ada penyebabnya yaitu, bila bukan merupakan respon terhadap perubahan lingkungan. Dalam bentuknya yang ekstrem, kecemasan
2.      Ciri-ciri kecemasan
a.       Ciri-ciri fisik dari kecemasan, antara lain kegelisahan, gugup, tangan atau anggota tubuh bergetar, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat, pingsan,
b.      Ciri-ciri kognitif dari kecemasan, antara lain khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas.
3.      Jenis-jenis Gangguan kecemasan
a.       Gangguan kecemasan tergeneralisasi, gangguan kecemasan yang terdiri atas kecemasan yang bertahan untuk setidaknya 6 bulan.
b.      Gangguan panik, sebuah gangguan kecemasan yang ditandai dengan kemunculan ketakutan akan teror yang tiba-tiba datang dan berulang.
c.       Gangguan fobia, sebuah bentuk gangguan kecemasan dimana individu memiliki ketakutan yang irrasional, berlebihan dan persisten akan suatu objek tertentu atau situasi.
d.      Gangguan obsesif-kompulsif, obsessive-compulsive disorder atau OCD adalah gangguan kecemasan dimana individu memiliki pikiran-pikiran yang menimbulkan kecemasan yang tidak dapat hilang begitu saja.
e.       Ganggu stress pascatrauma, sebuah gangguan kecemasan yang berkembang melalui paparan terhadap suatu kejadian traumatis.
4.      Faktor penyebab kecemasan
  1. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam dirinya.
  2. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.
  3. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.
5.      Pengobatan gangguan kecemasan
a.       Secara medis, untuk cara mengobati anxiety secara medis biasanya akan dilakukan dengan menggunakan obat anti depresan.
b.      Secara herbal, cara mengobati kecemasan dengan herbal adalah dengan menggunakan ramuan herbal yang terbuat dari racikan bahan ekstrak herbal pilihan yang memiliki manfaat untuk menenangkan pikiran dan menormalkan detak jantung serta peredaran darah dalam tubuh.
c.       Secara terapi, terapi adalah metode pengobatan anxiety disorder yang terbaik, karena sifatnya tidak hanya mencegah namun juga untuk menghilangkan cemas berlebihan hingga ke akarnya. Selain itu metode terapi jika digunakan secara rutim juga mampu untuk mengobati kecemasan berlebih secara permanen. Terapi terbaik di Indonesia untuk mengobati gangguan kecemasan adalah terapi psikologi anxiety aid.

Dari uraian diatas dapat kita pahami bahwa kecemasan adalah suatu kekhawatiran akan adanya hal buruk yang akan terjadi. Secara fisik, kecemasan dapat berupa kegelisahan, gugup, tangan bergetar, telapak tangan yang berkeringat, pingsan, dan lainnya. Secara kognitif kecemasan dapat berupa khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas. Intinya, secara fisik berarti yang bisa kita lihat, sedangkan kognitif berarti berada pada pikiran penderita saja. Jenin-jenis gangguan kecemasan yaitu Gangguan kecemasan tergeneralisasi, panik, fobia, obsesif-kompulsif, stress pascatrauma. Faktor penyebab trauma antara lain adanya bahaya yang mengancam, adanya rasa bersalah akan sesuatu hal, dan adanya penyakit. Cara menangani kecemasan ada 3 cara, yaitu pengobatan secara medis, pengobatan secara herbal, dan pengobatan dengan terapi.
Pada saat diskusi tentang kecemasan, pemateri memberikan contoh dengan kejadian bunuh diri masal di korea yang diasumsikan sebagai hasil dari kecemasan yang berlebih. Menurut saya contoh tersebut memang bagus, akan tetapi tidak bisa diteliti lebih detail karena yang bersangkutan sudah meninggal. Untuk itu saya mau mengutarakan contoh lain yang berasal dari pengalaman hidup. 
Ketika saya masih kecil. Saya seringkali mencari ikan di sungai. Namun setiap pulang baju saya selalu kotor dan dimarahi ayah saya. Akhirnya suatu ketika setelah mencari ikan, saya pulang ke rumah saudara dan ganti baju disana karena takut jika pulang akan dimarahi ayah saya. Hingga akhirnya ayah saya mencari saya ke rumah saudara tersebut.
Tindakan saya ketika kabur karena takut dimarahi oleh ayah saya menunjukan kecemasan saya setelah melakukan sesuatu, mengekspresikan impuls dalam bentuk tidak pulang kerumah sehingga dapat meghindari hukuman dari orang tua dengan demikian meredakan kecemasan. Kecemasan yang saya alami menurut teori diatas adalah jenis cemas karena bersalah. Dan penyelesaiannya dengan cara terapi oleh keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Manfaat