Minggu, 05 November 2017

MAKALAH AKHLAK AL-KARIMAH DALAM KEHIDUPAN REMAJA DAN SOSIAL



MAKALAH AKHLAK AL-KARIMAH DALAM KEHIDUPAN REMAJA DAN SOSIAL
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Akhlak Tercela”. Serta tak lupa sholawat dan salam semoga selalutetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu penyusun memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.
Pepatah mengatakan “Tiada Gading Yang Tak Retak”, begitupun dengan makalah ini. Masih ada beberapa kesalahan yang ada tanpa disadari oleh penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan akan adanya kritik dan saran atas makalah ini yang bisa membangun, sehingga dapat menjadi lebih baik lagi pada penyusunan makalah-makalah berikutnya. Dan dari penulis sendiri megucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.



 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Akhlak merupakan aspek penting dalam ajaran agama terutama agama Islam. Suatu agama pasti memiliki ajaran-ajaran untuk berakhlak baik dan anjuran untuk menghindari akhlak-akhlak buruk. Adapun dalam penjelasan kali ini akan di uraikan mengenai akhlak-akhlak karimah dalam pergaulan remaja dan akhlak yang benar mengenai tata cara ,menjenguk orang sakit. Dua hal ini memiliki kesamaan membahas kepada aspek sosial, bagaimana cara kita berinteraksi dan bergaul dengan benar sesuai ajaran Islam.
Di sini akan di uraikan tentang keutamaaan akhlak karimah dalam pergaulan remaja, perintah berakhlakul karimah, bentuk akhlak karimah dalam pergaulan remaja dan keutamaan menjenguk orang sakit, teladan nabi, adab menjenguk orang sakit serta manfaatnya. Semoga penjelasan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya, bagi pembaca dan bagi kita semua dalam pembentukan akhlak yang sesuai dengan landasan agama Islam dan dapat kita jadikan kebiasaan dalam menentukan sikap sehari-hari. Amin

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana keutamaan akhlak karimah dalam pergaulan remaja ?
2.      Apa saja bentuk akhlak karimah dalam pergaulan remaja ?
3.      Bagaimana keutamaan menjenguk orang sakit ?
4.      Bagaimana adab menjenguk orang yang sakit ?
5.      Apa saja manfaat menjenguk orang yang sakit ?
                                        
C.    Tujuan
1.      Memahami keutamaan akhlak karimah dalam pergaulan remaja.
2.      Mengetahui bentuk-bentuk akhlak karimah dalam pergaulan remaja.
3.      Memahami keutamaan menjenguk orang yang sakit.
4.      Mengetahui adab menjenguk orang yang sakit.
5.      Mengetahui manfaat dari menjenguk orang sakit.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Akhlak Karimah dalam Pergaulan Remaja
1.      Pentingnya akhlak karimah dalam pergaulan remaja
Akhlak karimah ialah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Di jaman sekarang, pemahaman mengenai akhlak karimah sangat terasa asing di kalangan remaja.
Remaja saat ini, di hiasi oleh banyak problematika seperti kenakalan, perkelahian, narkoba, hilang semangat belajar dan tidak patuh kepada orang tua. Untuk menanggulanginya, maka harus di tanamkan pendidikan akhlak dalam rangka membentuk karakter remaja yang akan menumbuhkan dalam diri remaja unsur-unsur ketahanan dalam diri pribadinya. Pendidikan akhlak dari orang tua, guru dan lingkungannya akan membantu remaja dalam menghadapi berbagai persoalan, kenakalan, dan kegelisahan di usia remaja.[1]

2.      Contoh akhlak karimah dalam pergaulan remaja[2]
a)      Taaruf dan Tafahum
Taaruf secara bahasa berarti saling mengenal, saling mengetahui. Sedangkan tafahum berarti saling memahami, saling mengetahui secara mendalam kondisi orang lain.
         Jadi, pengertian taaruf dan tafahum sendiri merupakan upaya untuk saling mengenal dan memahami keadaannya secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keadaan keluarga. Adapun ayat tentang taaruf tafahum adalah Q.S al-Hujurat:13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha mengetahui, maha teliti.”
         Sesungguhnya persaudaraan dan persatuan tidak lain merupakan buah dari kebajikan akhlak, sedangkan perselisihan tidak lain merupakan hasil dari kebejatan akhlak. Maka akhlak yang bagus akan membuahkan rasasaling cinta, saling bersatu dan saling memberi manfaat, sedangkan akhlak yang buruk akan menghasilkan rasa saling membenci, saling mendengki dan saling mencelakakan.[3]
b)      Taawun dan Tasamuh
Taawun secara bahasa berarti saling menolong dan tasamuh berarti sama-sama berlaku baik, saling berbuat baik, toleran, tenggang rasa.
Hubungan taawun dan tasamuh sangat erat. Ketika seseorang memiliki sifat gemar menolong, dia identik memiliki sifat toleran yang tinggi. Adapun ayat tentang taawun dan tasamuh yaitu Q.S al-Maidah:2
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلاَ الْهَدْيَ وَلاَ الْقَلآئِدَ وَلا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَاناً وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُواْ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُواْ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“....dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan permusuhan.....”
c)      Jujur dan Adil
Jujur berarti lurus hati dan tidak curang. Seseorang di katakan jujur ketika dia berbuat sebagaimana mestinya dan tidak curang.
Adil berarti tidak berat sebelah. Dalam arti lain adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.
         Jujur dan adil merupakan dua sifat yang hampir sama pengertiannya. Umumnya, orang yang jujur pasti adil dan sebaliknya. Adapun ayat mengenai jujur dan adil adalah Q.S an-Nahl:90
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, ......”
Q.S al-Maidah:8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
d)      Amanah dan Menepati Janji
Amanah berarti dapat di percaya. Sedangkan menepati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan janji yang telah di ucapkan. Lalu ayat mengenai perintah amanah dan menepati janji yaitu Q.S an-Nisa’:58
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“sungguh, Allah menyuruhmu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.....”

3.      Bentuk akhlak karimah dalam pergaulan remaja
Akhlak karimah dalam kehidupan remaja sehari-hari dapat di tampilkan dalam wujud sbb :
1)      Taaruf dan tafahum yakni dengan menumbuh kembangkan sikap bersahabat terhadap sesama remaja, tanggap dan peduli terhadap keadaan sesama teman, memperbanyak pergaulan dengan sesama remaja.
2)      Taawun dan tasamuh yakni dengan gemar memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang mampu di lakukan, saling menghormati dan menghargai atas hak-hak orang lain, memberi kebebasan orang lain untuk mengambil haknya.
3)      Jujur dan adil yakni dengan terus menerus berusaha melatih diri untuk jujur dalam segala hal, mencintai keadilan dan mendukung setiap upaya menegakkan keadilan, menunjukkan sikap tidak senang terhadap segala bentuk kecurangan.
4)      Amanah dan menepati janji yakni dengan berusaha menjaga diri agar dapat menunaikan secara baik semua yang di amanatkan kepada dirinya, bersikap hati-hati agar tidak mudah berjanji, berusaha semaksimal mungkin untuk menepati janji apabila suatu saat terpaksa berjanji.

B.     Adab Menjenguk Orang Sakit
1.      Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
         Menjenguk orang sakit sangat di anjurkan dalam agama Islam. Menjenguk orang sakit merupakan suatu wujud rasa persaudaraan dan kesatuan antar manusia.
Dan dari jabir bin ‘Abdillah r.a bahwa ia berkata, “Aku mendengar Nabi saw. bersabda,’Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit niscaya ia berada dalam naungan rahmat hingga apabila ia tetap duduk di dalamnya (HR. Bukhari dalam al-adabul  Mufrod  (no. 522)).[4]

2.      Tuntunan nabi dalam menjenguk orang sakit
         Dahulu Rasulullah selalu menjenguk para sahabat beliau yang sedang sakit. Beliau juga menjenguk salah seorang anak kecil dari ahli kitab yang dahulu pernah berkhidmah kepada beliau ketika ia sedang sakit. Beliau juga menjenguk paman beliau, Abu Thalib ketika ia sedang sakit.
         Jika menjenguk orang sakit, beliau mendekat lalu duduk dekat kepala orang yang sakit Dan menanyakan tentang keadaannya. Terkadang rasulullah juga berkata kepada yang sedang sakit “sakit ini menjadi penghapus dosa dan pembersih jiwa.”[5]
         Rasulullah tidak hanya menjenguk orang yang sakit berat saja, tetapi beliau juga menjenguk orang yang sedang sakit ringan. Ketika menjenguk orang sakit, beliau meletakkan tangannya di atas kening orang yang sedang sakit lalu mengusap dada dan perutnya sambil mengucapkan do’a :
اَللَّهُمَّ ا شْفِهِ
“ya Allah, berilah dia kesembuhan.”
         Beliau juga mengusap wajah orang yang sedang sakit. Jika beliau melihat orang yang sudah sakit parah dan tipis kemungkinannya untuk sembuh, maka beliau mengucapkan kalimat istirja’.

3.      Adab menjenguk orang sakit
Berikut ini ada beberapa adab yang harus kita perhatikan ketika hendak menjenguk orang sakit :
a.       Menjenguk lawan jenis
           Dalam Islam sendiri di perbolehkan seseorang kepada yang bukan mahramnya, selama tidak akan terjadi fitnah dan tidak ada tujuan lain selain hanya menjenguk. Karena dalam Islam sendiri pun sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan sikap saling peduli.
Dalam suatu riwayat Nabi sepulang dari Madinah para sahabat mengadu sakit demikian pula dengan Abu Bakar, ‘Amir bin Fuhairah maula Abu Bakar dan Bilal dan saat itu Aisyah meminta izin pada Raulullah untuk menjenguk mereka dan beliaupun mengizinkan, saat itu Aisyah berkata kepada Abu Bakar “Bagaimana keadaanmu?”
Pada suatu Riwayat dari Ibnu Syihab, dari Abu Ummah bin Sahl bin  Hanif, ia mengabarkannya kepadanya bahwa seorang wanita yang miskin sedang sakit maka ia mengabarkannya kepada Rasulullah saw. Tentang sakit yang di derita wanita tersebut. Dan rasulullah senantiasa mengunjungi orang-orang miskin dan menanyakan keadaan mereka.
Berdasarkan hadits riwayat yang tertera di atas, maka menunjukkan bahwa seorang lelaki dan wanita boleh menjenguk ketika sakit namun alakadarnya dan berniat benar-benar hanya akan menjenguk lillahi ta’ala. Begitu urgennya menjenguk saudara kita sehingganya orang yang bukan semukhrim dengan kitapun diizinkan.
       
b.      Menjenguk non muslim
         Menjenguk orang kafir diperbolehkan kepada muslim seperti yang tertera pada riwayat Nabi Saw., dari Anas r.a berkata : Ada seorang pemuda Yahudi yang biasa  melayani Nabi saw., kemuadian ia sakit, maka datanglah Nabi saw., untuk menjenguknya lantas beliau duduk didekat kepalanya seraya bersabda :”Islamlah”. Ia melihat ayahnya yang berada disitu juga, kemudian ayahnya berkata : “Patuhilah/ikutilah Abdul Qasim”. Maka iapun masuk Islam. Kemudian Nabi saw., keluar sambil mengucapkan :”Alhamdulillahil ladzi anqadzu minannaar” (Segala Puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari api neraka)”. (HR. Bukhari).

c.       Waktu yang tepat untuk menjenguk orang sakit
         Tidak ada ketentuan pasti mengenai waktu yang di anjurkan untuk menjenguk orang sakit. Nabi saw sendiri tidak mengkhususkan hari atau waktu tertentu untuk menjenguk orang sakit, tetapi beliau mengajarkan kepada umatnya untuk menjenguk orang sakit kapanpun juga, siang maupun malam.
         “tidak ada seorang muslim yang menjenguk saudaranya muslim pada waktu pagi hari, kecuali ada 70ribu malaikat yang membacakan shalawat (do’a) untuknya sampai memasuki waktu sore hari. Dan jika ia menjenguknya pada waktu sore hari, maka ada 70ribu malaikat yang membacakan shalawat (doa) untuknya sampai memasuki waktu pagi. Dan baginya sebuah kebun di dalam surga.” (H.R Abu Dawud dan Tirmidzi).[6]
         Karena datangnya sakit pun tidak tentu. Bisa datang sewaktu-waktu tanpa rencana sebelumnya, maka waktu yang di anjurkan untuk menjenguk orang sakitpun bisa di lakukan kapan saja. Lebih cepat, lebih baik.

d.      Meringankan Orang Sakit Dan Posisi duduk ketika menjenguk
Orang yang menjenguk jangan terlalu lama duduk dan diam di sisi orang yang sakit, karena ia tersibukkan oleh rasa lapar dan sakitnya. Dan penjenguk orang sakit yang diam dalam waktu lama akan memberatkan orang sakit tersebut, bahkan terkadang justru menambah sakitnya. Oleh karena itu di antara perkara yang baik ketika menjenguk orang sakit adalah meringankannya.

4.      Manfaat menjenguk orang sakit

Menjenguk orang sakit memiliki beberapa manfaat, di antaranya berpotensi memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia di perhatikan orang-orang sekitarnya, di cintai, dan di harapkan segera sembuh dari sakitnya. Kemudian dapat menumbuhkan semangat, motivasi dan sugesti dari pasien :
a.       Mencari tahu apa yang di perlukan si sakit.
b.      Mengambil pelajaran dari penderitaan yang di alami si sakit.
c.       Mendoakan si sakit.
d.      Melakukan ruqyah (membaca ayat tertentu dari Al Quran) yang syar’i.
e.       Menjenguk tanpa mempertimbangkan penyakit dan usia nya.
Anjuran menjenguk orang sakit sangatlah di utamakan. Hingga dalam keadaan tertentu menjadi wajib tanpa melihat seberapa sakit yang di rasakan, apakah tergolong parah atau ringan.
Dalam mengunjungi orang sakit terkadang beberapa manfaat lain selain apa yang telah disebutkan, diantaranya membersihkan hati orang yang sedang sakit, memeriksa kebutuhan-kebutuhannya, mengambil nasihat (pelajaran) dari musibah yang menimpanya. Demikian yang dikatakan oleh Ibnul Jauzi. Beri kekuatan padanya untuk selalu sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa, arahkan ia jangan sampai berkiprah tentang mati tapi lebih kepada pertaubatan diri dan beri motivasi agar ia tetap optimis dalam menghadapi sakitnya, dengan lontaran doa dan berusaha untuk sembuh.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Akhlak karimah ialah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Contoh akhlak karimah dalam pergaulan remaja : taaruf dan tafahum, taawun dan tasamuh, jujur dan adil, amanah dan menepati janji.
 Bentuk akhlak karimah dalam pergaulan remaja : taaruf dan tafahum (menumbuh kembangkan sikap bersahabat terhadap sesama remaja), taawun dan tasamuh (gemar memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang mampu di lakukan), jujur dan adil (menunjukkan sikap tidak senang terhadap segala bentuk kecurangan), amanah dan menepati janji (berusaha menjaga diri agar dapat menunaikan secara baik semua yang di amanatkan kepada dirinya).
            Adab menjenguk orang sakit antara lain : menjenguk lawan jenis (Dalam Islam sendiri di perbolehkan seseorang menjenguk kepada yang bukan mahramnya, selama tidak akan terjadi fitnah dan tidak ada tujuan lain selain hanya menjenguk), menjenguk non muslim (di perbolehkan), waktu untuk menjenguk orang sakit (Tidak ada ketentuan pasti mengenai waktu yang di anjurkan untuk menjenguk orang sakit).
            Manfaat menjenguk orang sakit : memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia di perhatikan orang-orang sekitarnya, di cintai, dan di harapkan segera sembuh dari sakitnya. Kemudian dapat menumbuhkan semangat, motivasi bagi yang menderita sakit.

B.     SARAN
Melalui makalah ini saya berharap para pembaca dapat memahami bagaimana akhlakul karimah dalam pergaulan remaja dan adab menjenguk orang sakit seperti yang telah di jelaskan di atas.
Saya sadar, dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu saya minta maaf apabila ada kekurangan. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah saya selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah  yang punya dan maha kuasa .Harapan saya semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat tersendiri bagi generasi muda islam yang akan datang.

 




[1] Amirulloh Syarbini dan Akhmad Khusaeri, Mendidik Akhlak Remaja (Jakarta: PT Gramedia, 2012), 37.
[2] T. Ibrahim dan Darsono, Membangun Akidah dan Akhlak kelas IX MTs, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), 70.
[3] Husnie Adham Jarror, Bercinta dan Bersaudara karena Allah (Jakarta: Gema Insani, 1989), 23.
[4] Fuad bin Abdil Aziz asy Syalhub,, Fiqh Adab (Bogor : Griya Ilmu, 2007), cet.1, 328.
                                                                    
[5] Shaleh Ahmad Asy- Syaami, Berakhlak dan Beradab Mulia (Jakarta: Gema Insani, 2005), 121.
[6] Shaleh Ahmad Asy- Syaami, Berakhlak dan Beradab Mulia (Jakarta: Gema Insani, 2005), 124.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Manfaat