MAKALAH AKHLAK AL-KARIMAH DALAM KEHIDUPAN REMAJA DAN SOSIAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Akhlak Tercela”. Serta tak lupa sholawat dan salam semoga selalutetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahnya, yang telah
membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan
dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu penyusun memberikan
referensi dalam pembuatan makalah ini.
Pepatah mengatakan “Tiada Gading Yang Tak
Retak”, begitupun dengan makalah ini. Masih ada beberapa kesalahan yang ada
tanpa disadari oleh penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan akan adanya
kritik dan saran atas makalah ini yang bisa membangun, sehingga dapat menjadi
lebih baik lagi pada penyusunan makalah-makalah berikutnya. Dan dari penulis
sendiri megucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak, dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Akhlak merupakan aspek penting dalam ajaran agama terutama agama
Islam. Suatu agama
pasti memiliki ajaran-ajaran untuk berakhlak baik dan anjuran untuk menghindari
akhlak-akhlak buruk. Adapun dalam penjelasan kali ini akan di uraikan mengenai
akhlak-akhlak karimah dalam pergaulan remaja dan akhlak yang benar mengenai
tata cara ,menjenguk orang sakit. Dua hal ini memiliki kesamaan membahas kepada
aspek sosial, bagaimana cara kita berinteraksi dan bergaul dengan benar sesuai
ajaran Islam.
Di sini akan di uraikan tentang keutamaaan
akhlak karimah dalam pergaulan remaja, perintah berakhlakul karimah, bentuk akhlak
karimah dalam pergaulan remaja dan keutamaan menjenguk orang sakit, teladan
nabi, adab menjenguk orang sakit serta manfaatnya. Semoga penjelasan dalam
laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya, bagi pembaca dan bagi kita semua dalam
pembentukan akhlak yang sesuai dengan landasan agama Islam dan dapat kita
jadikan kebiasaan dalam menentukan sikap sehari-hari. Amin
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
keutamaan akhlak karimah dalam pergaulan remaja ?
2. Apa saja bentuk
akhlak karimah dalam pergaulan remaja ?
3. Bagaimana
keutamaan menjenguk orang sakit ?
4. Bagaimana adab
menjenguk orang yang sakit ?
5. Apa saja
manfaat menjenguk orang yang sakit ?
C. Tujuan
1. Memahami
keutamaan akhlak karimah dalam pergaulan remaja.
2. Mengetahui
bentuk-bentuk akhlak karimah dalam pergaulan remaja.
3. Memahami
keutamaan menjenguk orang yang sakit.
4. Mengetahui adab
menjenguk orang yang sakit.
5. Mengetahui
manfaat dari menjenguk orang sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akhlak Karimah
dalam Pergaulan Remaja
1. Pentingnya
akhlak karimah dalam pergaulan remaja
Akhlak karimah ialah segala sikap, ucapan dan
perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Di jaman sekarang, pemahaman mengenai
akhlak karimah sangat terasa asing di kalangan remaja.
Remaja saat ini, di hiasi oleh banyak
problematika seperti kenakalan, perkelahian, narkoba, hilang semangat belajar
dan tidak patuh kepada orang tua. Untuk menanggulanginya, maka harus di
tanamkan pendidikan akhlak dalam rangka membentuk karakter remaja yang akan
menumbuhkan dalam diri remaja unsur-unsur ketahanan dalam diri pribadinya.
Pendidikan akhlak dari orang tua, guru dan lingkungannya akan membantu remaja
dalam menghadapi berbagai persoalan, kenakalan, dan kegelisahan di usia remaja.[1]
2. Contoh akhlak
karimah dalam pergaulan remaja[2]
a) Taaruf dan
Tafahum
Taaruf secara bahasa berarti saling mengenal,
saling mengetahui. Sedangkan tafahum berarti saling memahami, saling mengetahui
secara mendalam kondisi orang lain.
Jadi,
pengertian taaruf dan tafahum sendiri merupakan upaya untuk saling mengenal dan
memahami keadaannya secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun
keadaan keluarga. Adapun ayat tentang taaruf tafahum adalah Q.S al-Hujurat:13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha
mengetahui, maha teliti.”
Sesungguhnya persaudaraan dan
persatuan tidak lain merupakan buah dari kebajikan akhlak, sedangkan
perselisihan tidak lain merupakan hasil dari kebejatan akhlak. Maka akhlak yang
bagus akan membuahkan rasasaling cinta, saling bersatu dan saling memberi
manfaat, sedangkan akhlak yang buruk akan menghasilkan rasa saling membenci,
saling mendengki dan saling mencelakakan.[3]
b) Taawun dan
Tasamuh
Taawun secara bahasa berarti saling menolong
dan tasamuh berarti sama-sama berlaku baik, saling berbuat baik, toleran,
tenggang rasa.
Hubungan taawun dan tasamuh sangat erat.
Ketika seseorang memiliki sifat gemar menolong, dia identik memiliki sifat
toleran yang tinggi. Adapun ayat tentang taawun dan tasamuh yaitu Q.S
al-Maidah:2
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ
وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلاَ الْهَدْيَ وَلاَ الْقَلآئِدَ وَلا آمِّينَ
الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَاناً وَإِذَا
حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُواْ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ
عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُواْ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ
وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ
اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“....dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong menolong kamu dalam berbuat dosa dan permusuhan.....”
c) Jujur dan Adil
Jujur berarti lurus hati dan tidak curang.
Seseorang di katakan jujur ketika dia berbuat sebagaimana mestinya dan tidak
curang.
Adil berarti tidak berat sebelah. Dalam arti
lain adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Jujur dan adil merupakan dua
sifat yang hampir sama pengertiannya. Umumnya, orang yang jujur pasti adil dan
sebaliknya. Adapun ayat mengenai jujur dan adil adalah Q.S an-Nahl:90
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي
الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, ......”
Q.S al-Maidah:8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ
شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ
بِمَا تَعْمَلُونَ
“wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah
karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sungguh Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
d) Amanah dan
Menepati Janji
Amanah berarti dapat di percaya. Sedangkan
menepati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan janji yang telah di
ucapkan. Lalu ayat mengenai perintah amanah dan menepati janji yaitu Q.S
an-Nisa’:58
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى
أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ
اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“sungguh, Allah menyuruhmu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya.....”
3. Bentuk akhlak
karimah dalam pergaulan remaja
Akhlak karimah dalam kehidupan remaja sehari-hari dapat di tampilkan dalam
wujud sbb :
1) Taaruf dan
tafahum yakni dengan menumbuh kembangkan sikap bersahabat terhadap sesama
remaja, tanggap dan peduli terhadap keadaan sesama teman, memperbanyak
pergaulan dengan sesama remaja.
2) Taawun dan
tasamuh yakni dengan gemar memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang mampu di
lakukan, saling menghormati dan menghargai atas hak-hak orang lain, memberi
kebebasan orang lain untuk mengambil haknya.
3) Jujur dan adil
yakni dengan terus menerus berusaha melatih diri untuk jujur dalam segala hal,
mencintai keadilan dan mendukung setiap upaya menegakkan keadilan, menunjukkan
sikap tidak senang terhadap segala bentuk kecurangan.
4) Amanah dan
menepati janji yakni dengan berusaha menjaga diri agar dapat menunaikan secara
baik semua yang di amanatkan kepada dirinya, bersikap hati-hati agar tidak
mudah berjanji, berusaha semaksimal mungkin untuk menepati janji apabila suatu
saat terpaksa berjanji.
B. Adab Menjenguk
Orang Sakit
1.
Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
Menjenguk orang sakit sangat di
anjurkan dalam agama Islam. Menjenguk orang sakit merupakan suatu wujud rasa persaudaraan
dan kesatuan antar manusia.
Dan dari jabir bin ‘Abdillah r.a bahwa ia berkata, “Aku mendengar Nabi saw.
bersabda,’Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit niscaya ia berada dalam
naungan rahmat hingga apabila ia tetap duduk di dalamnya (HR. Bukhari dalam al-adabul Mufrod (no. 522)).[4]
2.
Tuntunan nabi dalam menjenguk orang sakit
Dahulu
Rasulullah selalu menjenguk para sahabat beliau yang sedang sakit. Beliau juga
menjenguk salah seorang anak kecil dari ahli kitab yang dahulu pernah
berkhidmah kepada beliau ketika ia sedang sakit. Beliau juga menjenguk paman
beliau, Abu Thalib ketika ia sedang sakit.
Jika
menjenguk orang sakit, beliau mendekat lalu duduk dekat kepala orang yang sakit
Dan menanyakan tentang keadaannya. Terkadang rasulullah juga berkata kepada
yang sedang sakit “sakit ini menjadi penghapus dosa dan pembersih jiwa.”[5]
Rasulullah
tidak hanya menjenguk orang yang sakit berat saja, tetapi beliau juga menjenguk
orang yang sedang sakit ringan. Ketika menjenguk orang sakit, beliau meletakkan
tangannya di atas kening orang yang sedang sakit lalu mengusap dada dan
perutnya sambil mengucapkan do’a :
اَللَّهُمَّ ا شْفِهِ
“ya Allah, berilah dia kesembuhan.”
Beliau
juga mengusap wajah orang yang sedang sakit. Jika beliau melihat orang yang
sudah sakit parah dan tipis kemungkinannya untuk sembuh, maka beliau
mengucapkan kalimat istirja’.
3.
Adab menjenguk orang sakit
Berikut ini ada beberapa adab yang harus kita
perhatikan ketika hendak menjenguk orang sakit :
a.
Menjenguk lawan jenis
Dalam
Islam sendiri di perbolehkan seseorang kepada yang bukan mahramnya, selama
tidak akan terjadi fitnah dan tidak ada tujuan lain selain hanya menjenguk.
Karena dalam Islam sendiri pun sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan
sikap saling peduli.
Dalam suatu riwayat
Nabi sepulang dari Madinah para sahabat mengadu sakit demikian pula dengan Abu Bakar,
‘Amir bin Fuhairah maula Abu Bakar dan Bilal dan saat itu Aisyah meminta izin
pada Raulullah untuk menjenguk mereka dan beliaupun mengizinkan, saat itu
Aisyah berkata kepada Abu Bakar “Bagaimana keadaanmu?”
Pada suatu Riwayat
dari Ibnu Syihab, dari Abu Ummah bin Sahl bin Hanif, ia
mengabarkannya kepadanya bahwa seorang wanita yang miskin sedang sakit maka
ia mengabarkannya kepada Rasulullah saw. Tentang sakit yang di derita
wanita tersebut. Dan rasulullah senantiasa mengunjungi orang-orang miskin dan
menanyakan keadaan mereka.
Berdasarkan hadits
riwayat yang tertera di atas, maka menunjukkan bahwa seorang lelaki dan wanita
boleh menjenguk ketika sakit namun alakadarnya dan berniat benar-benar hanya
akan menjenguk lillahi ta’ala. Begitu urgennya menjenguk saudara kita sehingganya
orang yang bukan semukhrim dengan kitapun diizinkan.
b.
Menjenguk non muslim
Menjenguk orang kafir
diperbolehkan kepada muslim seperti yang tertera pada riwayat Nabi Saw., dari
Anas r.a berkata : Ada seorang pemuda Yahudi yang biasa melayani
Nabi saw., kemuadian ia sakit, maka datanglah Nabi saw., untuk menjenguknya
lantas beliau duduk didekat kepalanya seraya bersabda :”Islamlah”. Ia melihat
ayahnya yang berada disitu juga, kemudian ayahnya berkata : “Patuhilah/ikutilah
Abdul Qasim”. Maka iapun masuk Islam. Kemudian Nabi saw., keluar sambil
mengucapkan :”Alhamdulillahil ladzi anqadzu minannaar” (Segala Puji bagi
Allah yang telah menyelamatkannya dari api neraka)”. (HR. Bukhari).
c.
Waktu yang tepat untuk menjenguk orang sakit
Tidak
ada ketentuan pasti mengenai waktu yang di anjurkan untuk menjenguk orang
sakit. Nabi saw sendiri tidak mengkhususkan hari atau waktu tertentu untuk
menjenguk orang sakit, tetapi beliau mengajarkan kepada umatnya untuk menjenguk
orang sakit kapanpun juga, siang maupun malam.
“tidak
ada seorang muslim yang menjenguk saudaranya muslim pada waktu pagi hari,
kecuali ada 70ribu malaikat yang membacakan shalawat (do’a) untuknya sampai
memasuki waktu sore hari. Dan jika ia menjenguknya pada waktu sore hari, maka
ada 70ribu malaikat yang membacakan shalawat (doa) untuknya sampai memasuki
waktu pagi. Dan baginya sebuah kebun di dalam surga.” (H.R Abu Dawud dan
Tirmidzi).[6]
Karena
datangnya sakit pun tidak tentu. Bisa datang sewaktu-waktu tanpa rencana sebelumnya,
maka waktu yang di anjurkan untuk menjenguk orang sakitpun bisa di lakukan
kapan saja. Lebih cepat, lebih baik.
d.
Meringankan Orang Sakit Dan Posisi duduk ketika
menjenguk
Orang yang menjenguk jangan
terlalu lama duduk dan diam di sisi orang yang sakit, karena ia tersibukkan
oleh rasa lapar dan sakitnya. Dan penjenguk orang sakit yang diam dalam waktu
lama akan memberatkan orang sakit tersebut, bahkan terkadang justru menambah
sakitnya. Oleh karena itu di antara perkara yang baik ketika menjenguk orang
sakit adalah meringankannya.
4.
Manfaat menjenguk orang sakit
Menjenguk orang sakit
memiliki beberapa manfaat, di antaranya berpotensi memberi perasaan dan kesan
kepadanya bahwa ia di perhatikan orang-orang sekitarnya, di cintai, dan di
harapkan segera sembuh dari sakitnya. Kemudian dapat menumbuhkan semangat,
motivasi dan sugesti dari pasien :
a.
Mencari tahu apa yang
di perlukan si sakit.
b.
Mengambil pelajaran
dari penderitaan yang di alami si sakit.
c.
Mendoakan si sakit.
d.
Melakukan ruqyah (membaca ayat tertentu
dari Al Quran) yang syar’i.
e.
Menjenguk tanpa mempertimbangkan penyakit dan usia nya.
Anjuran menjenguk
orang sakit sangatlah di utamakan. Hingga dalam keadaan
tertentu menjadi wajib tanpa melihat seberapa sakit yang di rasakan, apakah
tergolong parah atau ringan.
Dalam mengunjungi orang sakit terkadang beberapa manfaat lain selain apa
yang telah disebutkan, diantaranya membersihkan hati orang yang sedang sakit,
memeriksa kebutuhan-kebutuhannya, mengambil nasihat (pelajaran) dari musibah
yang menimpanya. Demikian yang dikatakan oleh Ibnul Jauzi. Beri kekuatan
padanya untuk selalu sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa, arahkan ia jangan
sampai berkiprah tentang mati tapi lebih kepada pertaubatan diri dan beri
motivasi agar ia tetap optimis dalam menghadapi sakitnya, dengan lontaran doa
dan berusaha untuk sembuh.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akhlak karimah ialah segala sikap, ucapan dan
perbuatan yang baik sesuai ajaran Islam. Contoh akhlak karimah dalam pergaulan
remaja : taaruf dan tafahum, taawun dan tasamuh, jujur dan adil, amanah dan
menepati janji.
Bentuk
akhlak karimah dalam pergaulan remaja : taaruf dan tafahum (menumbuh kembangkan
sikap bersahabat terhadap sesama remaja), taawun dan tasamuh (gemar memberikan
bantuan dalam bentuk apapun yang mampu di lakukan), jujur dan adil (menunjukkan
sikap tidak senang terhadap segala bentuk kecurangan), amanah dan menepati
janji (berusaha menjaga diri agar dapat menunaikan secara baik semua yang di
amanatkan kepada dirinya).
Adab
menjenguk orang sakit antara lain : menjenguk lawan jenis (Dalam Islam sendiri
di perbolehkan seseorang menjenguk kepada yang bukan mahramnya, selama tidak
akan terjadi fitnah dan tidak ada tujuan lain selain hanya menjenguk),
menjenguk non muslim (di perbolehkan), waktu untuk menjenguk orang sakit (Tidak
ada ketentuan pasti mengenai waktu yang di anjurkan untuk menjenguk orang
sakit).
Manfaat
menjenguk orang sakit : memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia di perhatikan orang-orang
sekitarnya, di cintai, dan di harapkan segera sembuh dari sakitnya. Kemudian
dapat menumbuhkan semangat, motivasi bagi yang menderita sakit.
B. SARAN
Melalui makalah
ini saya berharap para pembaca dapat memahami bagaimana akhlakul karimah dalam
pergaulan remaja dan adab menjenguk orang sakit seperti yang telah di jelaskan
di atas.
Saya sadar, dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan. Untuk itu saya minta maaf apabila ada kekurangan. Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah
saya selanjutnya. Kebenaran
dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang punya dan maha kuasa .Harapan saya semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat tersendiri bagi
generasi muda islam yang akan datang.
[1] Amirulloh Syarbini dan Akhmad Khusaeri, Mendidik Akhlak Remaja
(Jakarta: PT Gramedia, 2012), 37.
[2] T. Ibrahim dan Darsono, Membangun
Akidah dan Akhlak kelas IX MTs, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2009), 70.
[3] Husnie Adham Jarror, Bercinta dan Bersaudara karena Allah (Jakarta:
Gema Insani, 1989), 23.
[6] Shaleh Ahmad Asy- Syaami, Berakhlak dan Beradab Mulia (Jakarta: Gema
Insani, 2005), 124.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Manfaat