Proposal Produksi
Media Pembelajaran Fiqih Berbasis Multimedia, Untuk Kelas III di
Madrasah
Ibtida’iyah
(MI)
Baitul Hikmah Margourip Ngancar
Mata Kuliah Media Tekhnologi Pembelajaran
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Segala puji bagi Allah yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, nikmat, hidayah serta Inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Proposa Produk yang berjudul “Media Pembelajaran Fiqih Berbasis Multimedia, Untuk Kelas III di
Madrasah
Ibtida’iyah
(MI)
Baitul Hikmah Margourip Ngancar” ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Yang kita nantikan
syafaatnya di hari kiamat kelak.
Proposal Produksi ini dibuat semata-mata untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah kuliah Media dan Teknologi Pendidikan. Dalam penyusunan Proposal
Produksi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih
kepada:
1. Bpk
M. Desta Pradana, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Media dan
Teknologi Pendidikan.
2. Teman-teman dari
guru Madrasah Ibtida’iyah Baitul Hikmah Margourip Ngancar selaku guru
yang telah membimbing dan membelajari siswa di sekolah tersebut sekaligus kritikus Proposal
Produksi
yang memberikan masukan-masukan untuk penulis,
3. Berbagai
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya karena
keterbatasan ruang dan waktu.
Sesungguhnya Proposal
Produksi
ini masih jauh dari kata sempurna dan juga baik. Maka dari itu, penulis sangat membutuhkan
masukan berupa kritik maupun saran yang membangun untuk Proposal
Produksi ini agar dapat
menjadi lebih baik. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam
bahasa arab perkataan fiqih yang ditulis fiqih atau kadang-kadang feqih setelah
diindonesiakan artinya paham, atau pengertian. Menurut istilah fiqih berarti
ilmu.
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu pesat telah mempengaruhi
perkembangan di berbagai aspek kehidupan. Mulai dari dunia bisnis sampai dunia
pendidikan sangat merasakan manfaatnya. Dalam dunia pendidikan kini metode
pembelajaran tidak hanya menggunakan metode konvensional seperti dari buku-buku
pelajaran dan penjelasan dari guru saja, namun juga dengan metode pembelajaran
yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi komputer. Sebagai contoh
yaitu media pembelajaran yang berbasis multimedia.
Secara
umum siswa kelas III di sekolah Madrasah Ibtda’iyah (MI) Baitul Hikmah Margourip Ngancar, memandang
pelajaran Fiqih adalah pelajaran yang begitu menyenangkan, karena fiqih bagi
mereka merupakan suatu pengajaran yang berhubungan dengan ibadah kita
sehari-hari, akan tetapi untuk memudahkan mereka dalam belajar penulis ingin
memberikan suatu Media Edukatif terhadap pengajaran mereka.
Agama islam merupakan ciptaan Allah dengan bersendikan
iman, islam dan ihsan yang telah memiliki keluhuran yang tinggi dibandingkan
agama lain ciptaan manusia. Seorang dikatakan islam apabila ia memenuhi lima
syarat yang biasa di sebut dengan rukun islam, yakni syahadat, sholat, puasa,
zakat, dan haji bagi yang telah mampu menunaikannya. Untuk memenuhi kelima
syarat tersebut tentunya harus dengan keadaan suci dari hadas.
Salah satunya mensucikan diri dari hadas adalah
berwudhlu, namun jika ada suatu hal yang membuat kita tidak bisa
menggunakan air untuk berwudhlu harus ada cara lain, yakni dengan bertayamum.
Untuk memahami tayamum, perlu diadakan pembahasan mengenai hal tersebut.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, sejauh ini media yang digunakan
dalam pembelajaran PAI, khususnya bab tayamum, belum bisa memberikan feedback
yang baik bagi peserta didik. tayamum adalah materi semester satu bagi kelas III
pada kurikulum 13 ini. jika kita telaah pada objek pembelajarnya, media yang
digunakan haruslah yang komunikatif, menarik serta unik sehingga diharapkan
akan memberikan feedback yang baik dari peserta didik itu sendiri. Dengan
demikian, perlu adanya inovasi media pembelajaran PAI yang sesuai kriteria
diatas dalam menunjang pembelajaran PAI kelas III di Madrasah
Ibtida’iyah Baitul Hikmah Margourip Ngancar. Maka dari itu penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Belum
adanya media pembelajaran FIQIH yang berbasis multimedia
untuk kelas III di Madrasah Ibtida’iyah (MI) Baitul Hikmah Margourip
Ngancar.
2. Siswa kelas III merasa jenuh dengan sistem
pembelajaran yang monoton, siswa juga menginginkan
pembelajaran
dalam memahami materi fiqih yang cukup banyak.
C. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
menentukan media yang tepat dalam pembelajaran PAI?
2. Bagaimana
analisis SWOT media tersebut
dalam pembelajaran PAI?
3. Bagaimana
membuat media pembelajaran Fiqih berbasis multimedia yang
dapat meningkatkan minat belajar siswa, dan sesuai dengan kurikulum yang ada?
D. Manfaat
dan Tujuan Penulisan
Penulisan ini diharapkan
dapat membantu bagi semua pihak khusunya semua guru PAI dalam proses
pembelajaran. Dan jika dilihat dari tujuan penulisan tersebut, maka penulisan
ini juga memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Adapun manfaat teoritis dari penulisan ini
ialah:
1. Membuat
media pembelajaran fiqih untuk kelas III di
Madrasah Ibtida’iyah Baitul Hikmah Margourip Ngancar.
2. Membuat
media pembelajaran fiqih yang mencakup materi struktur dan fungsi
jaringan pada gerakan dan tata cara tayamum.
3. Membuat
Graphic User Interface (GUI) media pembelajaran dengan menggunakan Macromedia
Flash Professional 8 dan dapat diterapkan pada komputer.
Sedangkan manfaat praktis adanya penulisan ini
ialah:
1. Sebagai
persyaratan ujian tengah semester mata pelajaran Media Dan Teknologi Pendidikan
2. Dapat digunakan oleh guru sebagai media dalam
memudahkan pemahamn peserta didiknya dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tedingah,
perantara atau pengantara. Berikut ini pendapat tentang media yang dikemukakan
oleh para ahli yaitu:
a.
garlach
dan Ely (1972) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, ketersmpilan atau sikap.
b.
Fleming
mengatakan bahwa sering diganti dari
dengan mediator yaitu penyebab atau alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
c.
Heinich,
molenda dan rusel (1990) diungkapkan bahwa is a channel of communication.
Dari deinisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran perasaan dan kemuan
audio sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada intinya.
Heinich, Molenda, dan
Russel (1982) dalam bukunya “Instructional Media and The New Technologies of
Instructions” menyusun suatu model prosedural yang diberi nama akronim
“ASSURE”. Model ASSURE ini dimaksudkan untuk menjamin penggunaan media
pembelajaran yang efektif. Model yang diakronimkan dengan ASSURE itu meliputi 6
langkah dalam perencanaan sistematik untuk penggunaan media, yaitu: Analyze
Learner
Characteristics, State
Objectives, Select, Modify Or Design Materials, utilize materials, require learner response, evaluate [1]
1.
Identifikas
kebutuhan dan
karakteristik siswa Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need),
Salah satu indikator adanya kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap
siswa yang kita inginkan agar dapat dikuasai siswa.
2.
Perumusan Tujuan
Media pembelajaran harus dibuat sedemikian rupa
sehingga akan membantu dan memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3.
Memilih, Merubah dan
Merancang Media Pembelajaran
Untuk membuat media yang tepat bagi kegiatan
pembelajaran biasanya akan meliputi
salah satu dari tiga kemungkinan yaitu 1. Memilih media pembelajaran yang sudah
tersedia, 2. Merubah media yang sudah ada, dan Merancang pembuatan media yang
baru.
4.
Perumusan Materi Materi
berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Sebuah program
media di dalamnya haruslah berisi materi yang harus dikuasai siswa.
5.
Pelibatan siswa Situasi
belajar yang paling efektif adalah situasi belajar yang memberikan kesempatan
siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus
dilibatkan semaksimal mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.
6.
Evaluasi
(Evaluation) Tujuan evaluasi media
pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang akan dipergunakan
dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah tujuan
penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan
media, memberikan informasi untuk kepentingan administrasi, dan untuk memperbaiki
media itu sendiri.
Sedangkan Prinsip Pengembangan dan Produksi Media
Menurut Mukminan untuk mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan
prinsip VISUALS[2],
yang dapat digambarkan sebagai singkatan dari kata-kata:
Visible : Mudah dilihat
Interesting : Menarik
Simple : Sederhana
Useful : Isinya berguna/bermanfaat
Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)
Legitimate : Masuk akal/sah
Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik
B. Definisi
Mata Pelajaran Produksi
PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang menjadi materi
pokok keagamaan didalam pendidikan formal setingkat SD,SMP, dan SMA. Didalam
mata pelajaran PAI menjelaskan mengenai pengetahuan tentang agama islam dan
juga budi pekerti. Termasuk didalamnya terdapat materi tentang tayamum yang akan dibahas oleh
penulis untuk digunakan sebagai bahan pembuatan media pembelajaran. Bertayamum
adalah salah satu bab atau materi didalam materi pendidikan agama islam yang
disajikan untuk kelas III yang diletakkan pada semester 1 pada kurikulum 13
yang sedang berlangsung saat ini. tayamu adalah salah satu ibadah mahdhoh yang
sangat dianjurkan oleh islam untuk dipelajari oleh umatnya. Karena jika melihat
dari hadits Rasulullah yang artinya “kebersihan itu sebagian iman” sedangkan iman
itu sendiri adalah kekuatan dan bentuk ketaatan kepada Allah swt. Allah swt
juga sangat mencintai kebersihan.
C. Definisi
Media Produksi
Media yang akan diproduksi adalah
sebuah multimedia berbentuk video yang terdiri dari komponen audio dan visual
yang berbentuk animasi tata cara bertayamum serta beberapa tulisan
bergerak atau slide, yang akan menunjang pembelajaran bersuci bagi peserta
didik sehingga materi akan lebih terlihat menarik. Sebagaimana materi didalam tayamum yang meliputi pengertian
bersuci, macam-macam alat bersuci, dan juga tata cara tayamum, memungkinkan media produksi ini haruslah
menarik dan memberikan contoh riil praktek bersuci. Dalam penulisannya, penulis
juga akan menggunakan diksi yang tepat
sehingga materi yang ditampilkan akan berupa materi singkat, padat dan jelas.
Hal ini dilakukan dengan memperhatikan karakteristik pada anak kelas III yang mana peserta didik
cenderung tidak menyukai bacaan yang terlihat panjang dan monoton, sehingga
media yang akan disajikan nanti akan didesain seunik dan semenarik mungkin.
BAB III
ANALISIS SISTEM
A. Analisis
Masalah
Dalam
kegiatan belajar mengajar ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu
dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan pelajaran dapat disederhanakan
dengan bantuan media, karena media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
sampaikan melalui kata-kata atau kalimat. Berdasarkan latar belakang tersebut
maka diperlukan suatu media pembelajaran berbasis multimedia untuk meningkatkan
pemahaman dan menarik minat belajar terutama pada mata pelajaran Fiqih.
Untuk
itu maka dalam proposal ini kami mengajukan sebuah rancangan media pembelajaran
berbasis multimedia khusus untuk pelajaran Fiqih hal ini bertujuan untuk
mempermudah guru dalam memberikan penjelasan terhadap materi dan guna untuk
membangkitkan semangat serta mempermudah siswa dalam memahami materi. karena
didalam media ini menampilkan banyak gambaran tentang materi-materi yang disampaikan.
B. Penyelesaian
Masalah
Berdasarkan penyelesaian
diatas bahwa ada beberapa pertimbangan yang harus diselesaikan penulis ingin
menyelesaikan permasalahan dengan mengelarkan inovasi. Media pembelajaran yang
tepat untuk menyelesaikan materi tayamum tersebut adalah:
1. Untuk
mengetahui media yang tepat dalam pembelajaran PAI.
2. Untuk
mengetahui analisis
SWOT media tersebut dalam pembelajaran PAI.
3. Untuk
mengetahui pembuatan media
pembelajaran Fiqih berbasis multimedia yang dapat meningkatkan
minat belajar siswa, dan sesuai dengan kurikulum yang ada.
4. Analisis
Sistem
Metode
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran pada bab tayamum ini
masih sangat menggunakan metode yang konvensional guru menerangkan di dalam
kelas dan murid menyimak apa yang diterangkannya dalam metode sebelumnya guru
lebih banyak berbicara sepanjang waktu. Kebanyakan pengajar menerangkan anak didik secara lisan, tulian da bahasa
tubuh.
Untuk
itu maka dalam proposal ini kami mengajukan sebuah rancangan media pembelajaran
berbasis multimedia khusus untuk pelajaran Fiqih hal ini bertujuan untuk
mempermudah guru dalam memberikan penjelasan terhadap materi dan guna untuk
membangkitkan semangat serta mempermudah siswa dalam memahami materi. karena
didalam media ini menampilkan banyak gambaran tentang materi-materi yang
disampaikan.
5. Analisis
Hardware
Aplikasi media pembelajaran intraktiv computer ini
dikembangkn dan di desain untuk diterangkan pada dunia pendidikan khususnya
pada Madrasah Ibtida’iyah Baitul Hikmah Margourip Ngancar. Aplikasi multimedia
bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa tentang pengenalan pada computer.
Aplikasi ini disajikan objek yang menarik agar memberikan kemudahan bagi siswa
dalam mengenal dn mempelajari tayamum dengan menggunakan perangkat computer
yang baik dan benar.
6. Analisis
Kebutuhan
Dalam kehidupan sehari-hari orang tentu akan
merasakan yang namanya berbagai kebutuhan. Kebutuhan untuk belajar, kebutuhan
untuk memperoleh informasi, kebutuhan untuk memperoleh suatu keterampilan,
kebutuhan untuk bias memahami materi pembelajaran da lain sebagainya.
Berdasarkan
hasil penulis yang diterapkan diatas maka, dapat diketahui bahwasannya
kebutuhan pengajaran terhadap peserta didik dengan menggunakan multimedia salah
satunya itu juga penting. Dikarenakan sekolah yang saya teliti ini memang bukan
kalangan sekolah yang sudah memiliki pengajaran mem
Lalui computer. Jadi, apabila pembelajaran menggunakan ultimedia salah
satunya akan lebih menarik perhatian siswanya dalam belajar. Pada materi fiqih
ini akan penulis coba dengan menerapkan multimedia pembelajaran pada kelas III
di Madrasah Ibtida’iyah Baitul Hikmah Margourip Ngancar.
7.
Analisis Kelebihan dan
Kekurangan
Setiap
penelitian dan pembelajaran pastinya akan memiliki kekurangn dan kelebihan
masing-masing dalam sekolah, berikut ini penulis akan memberikan penjelasan
mengenai kekuaran dan kelebihan dalam mnggunakan multimedia pembelajaran yang
akan diterapkan di Madrasah Ibtida’iya Baitul Hikmah Margourip Ngancar, yaitu:
Kelebihan dalam menggunakan media multimedia
pembelajaran:
1. Memudahkan guru dalam menjelaskan pembelajaran
terhadap siswa.
2. Siswa juga akan lebih mudah menangkapa apa yang
telah ditrangkan terhadap gurunya.
3. Memberikan tambahan pengetahuan mengenai tentang
multimedia computer terhadap siswa.
4. Sekolah akan mengenalkan computer terhadp siswanya
agar tidak ketinggalan informasi teknologi yang ada.
5. Dapat membangkitkan semangat belajarnya siswa,
ketika ada hal yang lebih menrik dari pembelajarannya.
Kekurangan yang ada dalam media pembelajaran:
1. Terbatasnya computer yang ada pada sekolahan
sehingga menyulitkan untuk belajar menggunakan alat media yang berbasis
computer.
2. Guru yang kurang memahami computer, sehingga pengajaran
terhadap murid tetap monoton.
3. Hanya sebagian guru yang memahami media pembelajaran
yang menggunakan computer.
8. Perkiraan
Biaya Produksi
Mengenai hal tersebut bahwasannya yang harus
diperhatikan adalah mengenai tentang biaya. Proses yang dilakukan dalam
pembiayaan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam melakukan media
pembelajaran berbasis multimedia computer.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemkmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan
jasa dalam jumlah yang mencukupi.
BAB IV
RANCANGAN SISTEM
A. RancanganProgram
(Story Board)
1. Judul
2.
Kompeensi inti
3. Kompetensi Dasar
4. Indikator
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi 1: Pengertian Tayamum
7. Materi 2: Alat-Alat yang digunakan Tayamum
8. Materi 3: Tata Cara Tayamum
9. Evaluasi
B. Setting Poduksi
Produksi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemkmuran. Kemakmuran dapat tercapai
jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Media pembelajaran merupakan
alat bantu proses belajar mengajar segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampun atau keterampilan anak
didik sehingga, dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Jadi produksi media pembelajaran
adalah suatu tujuan yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah alat bantu.
Pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasan, perhatian
dan kemampuan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
C. Evaluasi (Bentuk FeedBack)
Berdasarkan
jenis materi yang dipilih, yakni tayamum yang mana merupakan mata
pelajaran yang sifat evaluasinya lebih menonjol kepada praktek, maka bentuk
evaluasi yang digunakan adalah praktek langsung tayamum dengan diberikan lembar
penilaian oleh guru. Adapun kriteria penilaiannya berupa: ketepatan gerakan,
lancar dan hafal niat dan doa tayamumnya, dan urut dalam
melaksanakannya.
Namun
demikian, karena didalam media pembelajaran terdapat beberapa teori mengenai tayamum, maka penulis juga menyajikan
bentuk evaluasi berupa tes tulis kepada peserta didik dalam rangka menguji
pemahaman peserta didik mengenai materi tayamum dengan cara tes tulis.
Adapun rincian dari tes tulis yang akan digunakan ialah berupa 15 pilihan
ganda, 10 isian singkat, dan 5 isian panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Manfaat