MAKALAH CAKUPAN PELAYANAN PRIMA
DAN ATURAN TENTANG PELAYANAN PRIMA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian melayani adalah membantu
menyiapkan apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah
usaha melayani kebutuhan orang lain. Pelayanan nasabah adalah rangkaian
kegiatan sikap dan perilaku petugas bank dalam menerima kehadiran atau
berkomunikasi dengan nasabah secara langsung maupun tidak langsung.
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan focus pelayanan kepada
pelanggan. Untuk dapat memberikan pelayanan prima dan menjalin hubungan yang
baik dengan nasabah maka yang menjadi kunci keberhasilannya adalah orang
(human), karena pelayanan dan menjalin hubungan dengan nasabah merupakan
interaksi antara pegawai/pekerja perusahaan dengan masyarakat diluar perusahaan
yang disebut nasabah.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud pelayanan prima
?
2.
Sebutkan konsep pelayanan prima
3.
Apa saja dasar-dasar pelayanan
Nasabah?
4.
Bagaimana sikap melayani Nasabah?
5.
Apa saja kualitas pelayanan Bank?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui Apa yang
dimaksud pelayanan prima.
2.
Untuk mengetahui konsep pelayanan
prima.
3.
Untuk mngetahui dasar-dasar
pelayanan Nasabah.
4.
Untuk mengetahui Bagaimana sikap
melayani Nasabah.
5.
Untuk mengetahui kualitas
pelayanan Bank.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan Prima
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia pengertian melayani adalah membantu menyiapkan apa yang
diperlukan seseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah usaha melayani kebutuhan
orang lain. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh
organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan
tidak dapat dimiliki. Sementara itu pelayanan prima merupakan terjemahan dari
istilah excellent service yang secara harfiah berarti pelayanan yang sangat
baik atau pelayanan yang terbaik.
Disebut sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan standar pelayanan
yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan serta
memuaskan pelanggan. Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan
sebagai suatu penbakuan pelayanan yang baik.
Pelayanan nasabah
adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas bank dalam menerima
kehadiran atau berkomunikasi dengan nasabah secara langsung maupun tidak
langsung. Dapat disimpulkan dari pengertian diatas sebagai berikut: adanya
rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas bank, adanya komunikasi dengan
nasabah, dan bertujuan untuk membantu menolong dan menyenangkan konsumen
(nasabah) atau memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah.[1]
Salah satu kualitas
pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah modal
servqual ( service quality). Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
1) Core service adalah
pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan produk utamanya.
2) Facilitating service adalah
fasilitas layanan tambahan kepada pelanggan.
3) Supporting service
merupakan pelayanan tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau untuk
membedakan dengan pelayanan-pelayanan dari pihak “pesaing”.
Dalam proses pelayanan ada tiga hal penting yang harus diperhatikaan yaitu
:
1. Penyedia layanan,
adalah pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu kepada konsumen, baik
berupa layanan dalam bentuk penyediaan barang atau jasa.
2. Penerima layanan,
adalah mereka yang disebut sebagai konsumen atau pelanggan yang menerima
layanan dari para penyedia layanan. Penerima layanan atau biasa disebut
konsumen atau nasabah dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
·
Konsumen internal, adalah
orang-orang yang terlibat dalam proses penyediaan jasa atau proses produk
barang sejak dari perencanaan sampai dengan pemasaran, penjualan dan
pengadministrasian.
·
Konsumen eksternal, adalah semua
orang yang berada diluar perusahaan, yang menerima layanan penyerahan barang
atau jasa dari perusahaan.
3.
Jenis dan bentuk layanan, yang
dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada pihak yang membutuhkan layanan
terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Pemberian jasa-jasa
2. Layanan yang
berkaitan dengan penyediaan dan distribusi barang-barang saja
3. Layanan yang
berkaitan dengan kedua-duanya.
Tujuan pelayanan prima adalah
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau
masyarakat serta memberikan focus pelayanan kepada pelanggan.
Dalam etika pelayanan ada
beberapa karakter yang harus dimiliki oleh petugas bank dalam melakukan
pelayanan kepada nasabah, yaitu :
a. Tidak melakukan
perbuatan tercela
b. Memegang teguh amanah
c. Menjaga nama baik
bank dan nasabah
d. Beriman dan mempunyai
rasa tanggung jawab moral
e. Sabar tapi tegas
dalam menghadapi permasalahan
f. Memiliki integritas,
artinya bertindak jujur dan benar
g. Manners, artinya
tidak egois, disiplin dan tidak kasar.
Ciri-ciri etika pelayanan perbankan yang prima adalah :
1.
Memiliki personil yang professional
dan bermoral
2.
Memiliki sarana dan prasarana
yang meyakinkan
3.
Responsive (tanggap)
4.
Komunikatif
5.
Memiliki perilaku dan penampilan
simpatik
B.
Konsep Pelayanan
Prima
Ada enam factor dalam pelayanan
prima, yaitu Ability (kemampuan), attitude (sikap), appearance (penampilan),
attention (perhatian), action (tindakan), dan accountability (pertanggung
jawaban). Untuk dapat memberikan pelayanan prima dan menjalin hubungan yang
baik dengan nasabah maka yang menjadi kunci keberhasilannya adalah orang (human),
karena pelayanan dan menjalin hubungan dengan nasabah merupakan interaksi
antara pegawai/pekerja perusahaan dengan masyarakat diluar perusahaan yang
disebut nasabah.
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan tertentu
yang meliputi kemampuan kerja di bidang kerja yang ditekuni yang dibutuhkan
untuk menunjang program layanan prima (excellent service) seperti:
melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, dan menggunakan
humas sebagai alat untuk membina hubungan ke dalam dan ke luar oraganisasi /
perusahaan.
2.
Sikap (Attitude)
Perilaku tertentu
yang harus ditonjolkan ketika berhadapan dengan pelanggan. Keberhasilan bisnis
industri jasa pelayanan akan sangat tergantung pada orang-orang yang terlibat
di dalamnya. Sikap pelayanan yang diharapkan tertanam pada diri para karyawan
adalah sikap yang baik, ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang
tinggi terhadap perusahaan. Pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan
pertama dalam berhubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan
tersebut. Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah:
1) Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasa
kebanggaan terhadap pekerjaan.
2) Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan.
3) Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan.
4) Sikap pelayanan prima adalah: ”benar atau salah tetap
perusahaan saya “(right or wrong is my corporate)”.
3.
Penampilan (Apprearance)
Penampilan
fisik ataupun non-fisik yang merefleksikan kredibilitas kepada pelanggan.
4.
Perhatian (Attention)
Kepedulian
penuh terhadap pelanggan, yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan, maupun memahami saran dan kritiknya. Dalam melakukan kegiatan
layanan, seorang petugas pada perusahaan industri jasa pelayanan harus
senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. Apabila
pelanggan sudah menunjukkan minat untuk membeli suatu barang/jasa yang kita
tawarkan segera saja layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan, sehingga
pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya. Hal-hal lain yang perlu
diperhatikan menyangkut bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep perhatian
adalah sebagai berikut:
1)
Mengucapkan salam pembuka pembicaraan.
2)
Menanyakan apa saja keinginan pelanggan.
3)
Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan.
4)
Melayani pelanggan dengan cepat, tepat dan ramah.
5)
Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1.
5. Tindakan (Action)
Kegiatan nyata yang
dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Pada konsep perhatian,
pelanggan “menunjukkan minat” untuk membeli produk yang kita tawarkan. Pada
konsep tindakan pelanggan sudah ”menjatuhkan pilihan” untuk membeli produk yang
diinginkannya. Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini merupakan
tanggapan terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya, sehingga
terjadilah transaksi jual-beli. Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Segera mencatat pesanan pelanggan.
2) Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan pelanggan.
3) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan.
4) Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan
akan kembali lagi.
6.
Tanggung jawab (Accountability)
Sikap
keberpihakan kepada pelanggan sebagai bentuk kepedulian, untuk meminimalkan
ketidakpuasan pelanggan.
Saat
ini telah cukup banyak ahli manajemen yang mengkaji pentingnya pelayanan prima
terhadap pelanggan, seperti Deming, Stephen Usela, Collier, Vincent Gaspersz,
Fandy Tjiptono, dan lain-lain. Mereka telah mengembangkan berbagai konsep
tentang pelayanan prima, seperti konsep VINCENT, Siklus Deming, TQS (Total
Quality Service), TQM (Total Quality Management), dan lain-lain. Vincent
Gasperasz mengembangkan suatu konsep manajemen perbaikan mutu yang disebut
VINCENT. Konsep ini terdiri tujuh strategi perbaikan kualitas pelayanan.
Ketujuh konsep tersebut, yaitu:
a)
Visionary transformation (transformasi visi)
b)
Infrastructure (kebutuhan akan sarana prasarana)
c)
Need for improvement (kebutuhan untuk perbaikan)
d)
Costumer focus (focus pada pelanggan)
e)
Empowerment (pemberdayaan potensi)
f)
New views of quality (pandangan baru tentang mutu)
g)
Top management (komitmen manajemen puncak)
Perlu ditetapkan konsep diri dalam member pelayanan dan menjalin hubungan
dengan nasabah berupa :
1.
Sikap mental positif
Sikap mental ini merupakan
landasan dalam melaksanakan interaksi dengan nasabah. Ada tujuh perwujudan dari
sikap mental positif, yaitu keinginan untuk maju, belajar dari orang lain,
terbuka dan menerima ide-ide baru, kritis, aktif bertanya dan diskusi,
partisipasi dalam kegiatan, komitmen mau mencoba sampai sukses, dan cermat
mencatat hal-hal penting.
2.
Orientasi kepuasan nasabah dan
mengenal nasabah
Pencapaian kepuasan nasabah hanya
dapat dicapai dengan adanya sinergi dalam perusahaan yang pada akhirnya pegawai
dapat memberikan kepuasan yang berkesinambungan kepada nasabah yang akan
memberikan keuntungan jangka panjang kepada stake holder dan selanjutnya
pemilik perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pegawainya.
3.
Penghayatan terhadap waktu
Sebagai pegawai perusahaan
terkadang belum terdapat persepsi yang sama diantara para petugas mengenai
waktu, sehingga tidak jarang kita bahwa terdapat pegawai yang masih menganggap
remeh kepada nasabah, seolah-olah tidak menghargai waktu yang telah
dikorbankan. Untuk itu perlu adanya persepsi yang sama terhadap waktu dalam
kaitannya dalam pelayanan. Kunci kebehasilan pelayanan adalah bagaimana kita
dapat membagi waktu-waktu tersebut bersama dengan nasabah dan menempatkan waktu
tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing sehingga dapat memuaskan
nasabah.[2]
C.
Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima
Tujuan dari pelayanan prima adalah memberikan
pelayanan yang memuaskan pelanggan dan berfokus hanya pada pemberian layanan
kepada pelanggan. Pada sektor publik, pelayanan prima didasarkan pada
‘pelayanan adalah pemberdayaan’. Pelayanan prima yang diberikan oleh sektor
bisnis berorientasi pada profit, sedangkan pelayanan prima yang diberikan oleh
sektor publik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara yang
terbaik[3].
Secara lebih luas, keberhasilan pelayanan
prima diharapkan berujung pada hasil berikut:
- Pelanggan memutuskan untuk langsung membeli produk / jasa yang kita tawarkan pada saat itu juga
- Menciptakan kepercayaan pelanggan atas produk / jasa yang kita tawarkan
- Pelanggan tetap setia menggunakan produk / jasa kita
- Pelanggan membeli kembali produk / jasa kita
- Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan atau komplain yang tidak perlu dari pelanggan
D. Fungsi Pelayanan Prima
Adapun
beberapa fungsi pelayanan prima diantaranya sebagai berikut ini:
- Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat, sehingga pelanggan merasa puas.
- Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan dianggap sangat penting bagi perusahaan.
- Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk ataupun jasa yang di jual.
- Untuk memuaskan pelanggan, supaya tetap menggunakan produk maupun jasa perusahaan.
- Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis.
- Untuk dapat memenangkan persaingan pasar.
- Dan untuk memberikan keuntungan yang maksimal.
E. Dasar-dasar Pelayanan Nasabah
Agar pelayanan prima yang
diberikan dapat memuaskan nasabah, maka seorang CS harus memiliki dasar-dasar
pelayanan yang kokoh. Pelayanan yang diberikan akan berkualitas jika setiap CS
telah dibekali dasar-dasar pelayanan. Adapun dasar-dasar pelayanan yang harus
dipahami sebagai berikut :
1.
Berpakaian dan berpenampilan rapi
dan bersih
2.
Percaya diri, bersikap akrab, dan
penuh dengan senyum.
3.
Menyapa dengan lembut dan
berusaha menyebutkan nama jika kenal
4.
Tenang, sopan, hormat serta tekun
mendengarkan setiap pembicaraan
5.
Berbicara dengan bahasa yang baik
dan benar
6.
Bergairah dalam melayani nasabah
dan tunjukkan kemampuannya
7.
Jangan menyela atau memotong
pembicaraan
8.
Mampu menyakini nasabah serta
memberikan kepuasan
9.
Jika tidak sanggup dalam
menangani permasalahan yang ada, minta bantuan
10. Bila belum dapat melayani,
beritahukan kapan akan dilayani.
F. Sikap Melayani Nasabah
Sikap yang kurang baik akan
berpengaruh kepada hasil pelayanan yang diberiakan. Ada beberapa sikap yang
harus diperhatikan dalam melaani nasabah :
1. Beri kesempatan
nasabah berbicara, maksudnya petugas cs memberikan kesempatan kepada nasabah
untuk mengemukakan keinginannya dan cs harus dapat menyimak dan berusaha
memahami keinginan dan kebutuhan nasabah.
2. Dengarkan baik-baik,
selama nasabah mengemukakan pendapatnya cs dengar dan menyimak baik-baik tanpa
membuat gerakan yang dapat menyinggung nasabah, terutama gerakan tubuh yang
kurang sopan.
3. Jangan menyela
pembicaraan, sebelum nasabah selesai berbicara cs tidak boleh memotong atau
menyela pembicaraan.
4. Ajukan pertanyaan
setelah nasabah selesai berbicara, pengajuan pertanyaan hendaknya dengan bahasa
yang baik, singakt, dan jelas.
5. Jangan marah dan
mudah tersinggung, cs jangan mudah marah terhadap nasabah yang bertemperamen
tinggi dan usahakan tetap sabar dalam melayaninya.
6. Jangan mendebat
nasabah, jangan sekali-kali berdebat atau memberikan argument yang tidak dapat
diterima oleh nasabah.
7. Jaga sikap sopan,
ramah, dan selalu berlaku tenang, emosi harus tetap terkendali dan selalu
berlaku tenang dalam menghadapi nasabah yang kurang menyenangkan..
8. Jangan menangani
hal-hal yang bukan merupakan pekerjaannya, sebaiknya cs tidak menangani
tugas-tugas yang menjadi wewenangnya.
9. Tunjukkan sikap
perhatian dan sikap ingin membantu, berikan perhatian sepenuhnya dan tunjukkan
bahwa memang kita ingin membantu nasabah
BAB
III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Pelayanan prima
merupakan terjemahan dari istilah excellent service yang secara harfiah berarti
pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan nasabah
adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas bank dalam menerima
kehadiran atau berkomunikasi dengan nasabah secara langsung maupun tidak
langsung.
Ada enam factor dalam
pelayanan prima, yaitu Ability (kemampuan), attitude (sikap), appearance
(penampilan), attention (perhatian), action (tindakan), dan accountability
(pertanggung jawaban). pelayanan dan menjalin hubungan dengan nasabah merupakan
interaksi antara pegawai/pekerja perusahaan dengan masyarakat diluar perusahaan
yang disebut nasabah.
Ciri-ciri pelayanan perbankan yang professional adalah :
1.
Cepat, waktu pelayanan tidak
terlalu lama
2.
Tepat, dilayani sesuai dengan
keinginan nasabah
3.
Cermat, jangan ada yang
menyimpang dari prosedur yang berlaku
4.
Cekatan, petugas harus cepat
tanggap dalam pelayanan
5.
Teliti, dapat melaksanakan
tahapan-tahapan pekerjaan tanpa kesalahan
Daftar Pustaka
Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta:
Pusat Bahasa. 2008.
Kasmir.
Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005
M Nur
Rianto Al Arif. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010.
http://www.pengertianku.net/2017/03/pengertian-pelayanan-prima-dan-contohnya-beserta-tujuannya.html di akses tgl
24 Oktober 2017 , jam 14:47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Semoga Manfaat